• Bersihkan Aku!

    Basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! –Mazmur 51:9


    Baca: Mazmur 51:1-9


    “Bersihkan aku!” Kata-kata itu seharusnya tertulis pada mobil saya yang sangat kotor. Saya pun pergi ke tempat cuci mobil, bersama para pengemudi lain yang juga ingin membersihkan mobil mereka dari sisa-sisa kotoran sehabis hujan salju yang baru berlalu. Antrean di tempat cuci mobil sangat panjang, dan pelayanannya sangat lamban. Namun, tidak percuma saya menunggu. Saya pulang dengan mobil yang sudah bersih dan, sebagai ganti rugi akibat pelayanan yang tertunda, saya tidak perlu membayar!


    Dibasuh hingga bersih berkat pengorbanan orang lain—itulah pesan Injil Yesus Kristus! Allah, melalui kematian dan kebangkitan Yesus, telah menyediakan pengampunan atas dosa-dosa kita. Adakah dari kita yang tidak pernah merasa perlu membersihkan diri dari segala lumpur dan kotoran yang melekat dalam hidup kita? Ketika kita dinodai oleh pemikiran atau perilaku egois yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, serta merampas kedamaian kita dengan Allah? Mazmur 51 adalah seruan Daud ketika ia telah ditaklukkan oleh godaan dosa. Ketika seorang nabi menegur sang raja tentang dosanya (lihat 2Sam. 12), Daud mengucapkan doa “Bersihkan aku!”: “Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!” (ay. 9).


    Apakah Anda merasa kotor dan berdosa? Datanglah kepada Yesus dan ingatlah firman ini: “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yoh. 1:9).


    Oleh: Arthur Jackson


    Renungkan dan Doakan

    Apa artinya bagi Anda berseru kepada Allah, “Bersihkanlah aku”? Apa yang masih menghalangi Anda untuk meminta pengampunan dan penyucian cuma-cuma dari Allah melalui Yesus saat ini?


    Bapa Surgawi, Engkau mengetahui setiap noda dalam hidupku yang perlu dibasuh hingga bersih. Bersihkanlah aku, ampunilah aku, dan tolonglah aku untuk memuliakan-Mu.

    Amin...

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....


    WAWASAN

    Mazmur 51 adalah doa pengakuan dosa Daud. Mengenai dosanya dengan Batsyeba, ada latar belakang budaya yang mungkin tidak kita sadari. Pertama, sebagai raja, Daud memiliki kuasa absolut dan ia dapat melakukan apa saja yang diingininya dan bebas dari hukuman (kecuali dari Allah yang selalu mengawasi). Jadi, Batsyeba, istri Uria, tidak punya suara atau hak dalam hal ini. Kedua, tema utama dari peristiwa itu adalah perbandingan antara Daud dan Uria tentang siapa yang dihormati dan siapa yang terhina. Perbandingan kehinaan dan kehormatan seperti itu selalu terjadi di hadapan umum, dan itulah alasan Uria menolak untuk pulang dan untuk seakan-akan membenarkan kehamilan istrinya. Ketiga, setelah Batsyeba diperkenalkan (2 Samuel 11:3), namanya tidak disebutkan lagi sampai ia mengandung Salomo (12:24). Di antara kedua peristiwa itu ia selalu disebut “istri Uria”, yang jelas menekankan maksud penulis dalam mengungkapkan kekejian tindakan Daud, baik terhadap Batsyeba maupun Uria. –Bill Crowder


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Our Daily Bread/ GEBADA HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Kepanikan di dalam Gua 2025-07-09

Janganlah padamkan Roh. –1 Tesalonika 5:19 Baca: 1 Tesalonika 5:16-24 Tiga remaja laki-laki yang sangat bersemangat berkeliaran dalam sistem...

Halaman FB