• Harapan Melampaui Konsekuensi

    Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. –Roma 5:8


    Baca: Bilangan 20:2-12


    Pernahkah Anda melakukan sesuatu saat marah dan kemudian Anda menyesalinya? Ketika putra saya bergumul dengan masalah kecanduan narkoba, saya pernah mengucapkan kata-kata kasar sebagai reaksi atas pilihannya. Kemarahan saya justru membuatnya semakin putus asa. Namun, akhirnya ia bertemu orang-orang percaya yang membagikan kehidupan dan harapan dengannya, dan ia pun kemudian terbebas dari kecanduannya.


    Bahkan seorang teladan iman seperti Musa pernah melakukan sesuatu yang kemudian disesalinya. Ketika bangsa Israel berada di padang gurun dan sulit mendapatkan air, mereka mengeluh dengan getir. Maka Allah memberikan perintah khusus kepada Musa dan Harun: “Katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya” (Bil. 20:8). Namun, dalam kemarahannya, Musa menyatakan bahwa dirinya dan Harun yang akan mengerjakan mukjizat itu dan bukan Allah: “Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?” (ay. 10). Lalu, Musa tidak menaati Allah, dengan “mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali” (ay. 11).


    Meski air memang mengalir keluar, ada konsekuensi tragis yang harus ditanggung. Musa dan Harun sama-sama tidak diizinkan memasuki tanah yang Allah janjikan kepada umat-Nya. Namun, Allah masih berbelas kasihan dan mengizinkan Musa melihat tanah perjanjian itu dari jauh (27:12-13).


    Seperti dengan Musa, Allah masih berbelas kasihan dengan menjawab kebutuhan kita di tengah ketidaktaatan kita kepada-Nya. Melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, Allah dengan murah hati menawarkan pengampunan dan pengharapan kepada kita. Bagaimanapun keadaan kita atau apa pun yang telah kita lakukan, jika kita berpaling kepada Allah, Dia akan menuntun kita kepada kehidupan yang sejati.


    Oleh: James Banks


    Renungkan dan Doakan

    Apa saja kebaikan yang sebenarnya tak layak Anda peroleh, tetapi telah Allah nyatakan dalam hidup Anda? Bagaimana Anda dapat membagikan kebaikan Allah dengan seseorang hari ini?


    Terima kasih, Bapa yang Pemurah, karena meskipun konsekuensi dosaku begitu berat, Engkau tetap memberiku pengharapan abadi.

    Amin...

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Bilangan 20 diawali dengan kematian Miryam, saudara perempuan Musa (ay. 1) dan diakhiri dengan kematian Harun, kakaknya (ay. 28-29). Dalam ayat-ayat di antaranya, bangsa Israel lagi-lagi mengeluhkan kekurangan air. Empat puluh tahun sebelumnya, bangsa itu yakin akan memasuki tanah yang telah dijanjikan Allah kepada mereka. Namun, sikap mereka yang menolak untuk mempercayai Allah membuat-Nya menyatakan bahwa setiap orang dewasa yang “berumur dua puluh tahun ke atas” (14:29), kecuali Kaleb dan Yosua (ay. 30), akan mati di padang gurun. Musa dan Harun dilarang memasuki tanah perjanjian karena dosa mereka di Meriba dekat Kadesh (20:12-13; Ulangan 34:1-4). –Tim Gustafson


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Our Daily Bread / GEBADA HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Doa Keputusasaan 2025-07-08

Kata Yesus kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit.” –Yohanes 11:23 Baca: Yohanes 11:1-7, 17-25 Pada tahun 2011, Karey Packard dan putrinya se...

Halaman FB