• Mengenakan Kerendahan Hati

    Yesus mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. –Filipi 2:7


    Baca: Filipi 2:5-11


    Dalam sebuah episode acara televisi Undercover Boss, seorang CEO perusahaan waralaba es krim menyamar dengan mengenakan seragam kasir. Dengan mengenakan wig dan riasan untuk menyamarkan identitasnya, ia berpura-pura menjadi pegawai “baru” di salah satu toko waralabanya. Tujuannya adalah untuk melihat langsung cara kerja dapurnya sekaligus kenyataan yang terjadi di lapangan. Dari pengamatannya tersebut, ia dapat menyelesaikan beberapa masalah yang dihadapi toko tersebut.


    Yesus Kristus “mengambil rupa seorang hamba” (Flp. 2:7) untuk menyelesaikan masalah kita. Dia menjadi manusia—hidup di muka bumi, mengajarkan kita tentang Allah, dan sebagai puncaknya, mati di kayu salib karena dosa-dosa kita (ay. 8). Pengorbanan tersebut memperlihatkan kerendahan hati Kristus yang dengan taat memberikan nyawa-Nya sebagai korban untuk menghapuskan dosa kita. Dia langsung turun ke lapangan—datang ke dunia sebagai manusia dan mengalami sendiri apa yang kita alami.


    Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk “berjiwa seperti” Juruselamat kita, terutama dalam hubungan kita dengan saudara-saudari seiman (ay. 5 BIS). Allah sanggup menolong kita untuk mengenakan kerendahan hati (ay. 3) dan meniru pola pikir Kristus (ay. 5). Dia mendorong kita untuk hidup sebagai hamba-hamba yang siap memenuhi kebutuhan orang lain dan rela turun tangan untuk membantu mereka. Ketika Allah memimpin kita untuk mengasihi orang lain dengan rendah hati, kita akan siap melayani mereka dan dengan penuh kepedulian mencari solusi atas masalah yang mereka hadapi.


    Oleh: Katara Patton


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Anda dapat menolong orang lain menjawab kebutuhan dan masalah mereka dengan penuh kasih? Bagi Anda, apa artinya meniru kerendahan hati Yesus?


    Allah yang kudus, terima kasih atas pengorbanan Tuhan Yesus bagiku. Berikanlah aku pola pikir Kristus, saat aku melayani saudara-saudari seimanku dengan kerendahan hati.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....


    WAWASAN

    Di Filipi 2:5, Rasul Paulus mendorong jemaat di Filipi (dan kita) untuk mempunyai pola pikir Kristus dalam hubungan-hubungan kita dengan sesama. Meski Yesus adalah Allah, Dia rela merendahkan diri-Nya dengan meninggalkan surga untuk menjadi manusia, sebagai “hamba”, untuk menebus dosa-dosa kita di kayu salib (ay. 7-8). Kita harus meneladani Kristus (ay. 1-4), yang menempatkan orang lain dan kebutuhan mereka di atas kebutuhan-Nya sendiri, dan itulah yang Dia harapkan untuk kita lakukan. Sikap itu menuntut kerendahan hati. Seorang ahli Alkitab dengan tepat menyatakan, “Yesus adalah paradigma kemajuan rohani yang sejati: bukan pergumulan yang mengagungkan diri sendiri demi supremasi, melainkan kasih yang mendalam bagi Allah dan sesama yang dinyatakan dalam tindakan pelayanan.” Syukurlah, Kristus telah mengaruniakan Roh Kudus yang melayani sebagai penasihat dan pembimbing untuk menolong kita dalam perjalanan menjadi semakin serupa Kristus (Yohanes 14:16, 26). –Alyson Kieda


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Our Daily Bread / GEBADA HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Allah Ada di Sana 2025-07-10

Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. –Mazmur 139:8 Baca: Maz...

Halaman FB