Mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. –Lukas 18:1
Baca: Lukas 18:1-8
Pada tahun 1917, seorang penjahit muda asal Florida bernama Ann Lowe Cone sangat senang ketika ia diterima di salah satu sekolah desain mode ternama di kota New York. Setibanya di sekolah itu, Ann pun mendaftar untuk mengikuti kelas-kelas yang ada. Namun, kepala sekolah memberi tahu Ann bahwa ia tidak diterima. “Terus terang saja, Mrs. Cone, kami tidak tahu Anda berkulit hitam,” katanya. Ann menolak untuk pergi, sambil membisikkan sebuah doa: Tolong aku bertahan di sini. Melihat kegigihannya, kepala sekolah itu membiarkan Ann tinggal, tetapi menempatkannya di luar ruang kelas yang hanya diperuntukkan bagi para murid berkulit putih. Pintu belakang kelas dibiarkan terbuka “agar [Ann] bisa mendengarkan.”
Ann yang sangat berbakat berhasil lulus enam bulan lebih awal, dan keahliannya menarik perhatian klien-klien papan atas. Mantan ibu negara Amerika Serikat, Jacqueline Kennedy, mempercayai Ann untuk merancang gaun pengantin baginya. Ann bahkan membuat gaun tersebut dua kali, dengan meminta pertolongan Allah ketika sebuah pipa di atas studionya pecah dan merusak gaunnya yang pertama.
Kegigihan seperti itu sungguh dahsyat pengaruhnya, terutama kegigihan dalam berdoa. Dalam salah satu perumpamaan-Nya, Yesus bercerita tentang kegigihan seorang janda yang berulang-ulang memohon keadilan dari hakim yang korup. Meski awalnya si hakim menolak melayani sang janda, tetapi akhirnya ia berkata, “karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia” (Luk. 18:5).
Dengan kasih yang jauh lebih besar, “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya?” (ay. 7). Allah akan melakukannya, kata Yesus (ay. 8). Dengan meyakini dorongan Yesus tersebut, marilah kita tekun berdoa dan tidak pernah menyerah. Dalam waktu-Nya dan dengan cara-Nya yang sempurna, Allah akan menjawab kita.
Oleh: Adam R. Holz
Renungkan dan Doakan
Apa yang dapat membantu Anda untuk tekun berdoa? Permohonan apa yang akan terus Anda naikkan?
Tuhan Yesus, terima kasih, karena Engkau telah menjawab doa-doa yang kunaikkan dengan tekun.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Lukas 18 penuh dengan kisah tentang kekuatan. Di awal kita melihat kekuatan dari kegigihan seorang janda (ay. 1-8), lalu dilanjutkan dengan kisah pemungut cukai dan orang Farisi (ay. 9-14), yang menggambarkan kekuatan dari pertobatan dan kerendahan hati. Perumpamaan Yesus mengenai penguasa kaya (ay. 18-30) menunjukkan kekuatan negatif dari harta milik yang bisa menjauhkan kita dari Allah. Pasal itu diakhiri dengan kuasa penyembuhan Yesus yang tampak jelas ketika Dia menyembuhkan Bartimeus, si pengemis buta (ay. 35-43; lihat Markus 10:46). Itulah beberapa karya dan pengajaran terakhir Yesus sebelum mencapai tujuan-Nya dalam “perjalanan-Nya ke Yerusalem” (lihat Wawasan 1 Agustus). Lukas 19 diawali dengan kisah Zakheus (ay. 1-10). Hatinya yang telah ditebus menunjukkan kemurahan hati yang tidak dimiliki oleh si pemimpin kaya (18:18-30) dan mencerminkan kerendahan hati si pemungut cukai (ay. 9-14). Jelas bahwa kisah-kisah tadi dimaksudkan untuk dibaca dan dipahami secara menyeluruh. –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / GEBADA HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar