Yesus tidak malu menyebut mereka saudara. –Ibrani 2:11
Baca: Ibrani 2:10-18
Bridger Walker baru berumur enam tahun ketika seekor anjing menyerang adik perempuannya. Bridger langsung melompat ke depan si adik untuk melindunginya dari serangan ganas anjing itu. Setelah mendapatkan perawatan darurat dan sembilan puluh jahitan di wajahnya, Bridger menerangkan alasan di balik tindakannya itu. “Kalau ada yang harus mati, biar aku saja.” Bersyukur, para ahli bedah plastik berhasil memulihkan wajah Bridger. Kasihnya sebagai seorang kakak tetap kuat, terbukti dari foto-foto yang memperlihatkan ia sedang memeluk adiknya.
Idealnya, kita dijaga dan diperhatikan oleh anggota keluarga kita. Saudara sejati akan turun tangan manakala kita berada dalam masalah, dan mendampingi saat kita merasa takut dan kesepian. Kenyataannya, saudara kita yang paling dekat pun tidak sempurna. Bahkan mungkin ada yang menyakiti hati kita. Namun, kita mempunyai satu saudara yang selalu menyertai kita—Yesus. Kitab Ibrani menyatakan bahwa sebagai tindakan perendahan diri dalam kasih, Kristus datang menjadi bagian dari umat manusia, hidup dalam “darah dan daging” dan “dalam segala hal . . . disamakan” dengan kita (Ibr. 2:14,17). Alhasil, Yesus menjadi Saudara kita yang sungguh-sungguh sejati, dan Dia tidak malu menyebut kita “saudara” (ay. 11).
Kita menyebut Yesus sebagai Juruselamat, Sahabat, dan Raja kita. Semua itu benar adanya. Akan tetapi, Yesus juga adalah Saudara kita yang pernah mengalami ketakutan, godaan, penderitaan, dan kesedihan yang juga dialami setiap manusia. Sebagai Saudara, Dia menyertai kita senantiasa.
Oleh: Winn Collier
Renungkan dan Doakan
Jika Anda mempunyai saudara kandung, bagaimana pengalaman hidup Anda bersama mereka? Bagaimana Anda memandang Yesus sebagai Saudara Anda yang sungguh-sungguh sejati?
Tuhan Yesus, aku takjub karena Engkau menerimaku sebagai saudara. Kumohon, berjalanlah bersamaku. Kasihilah aku. Ajarlah aku, dan tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Ibrani 2:5-18 menjelaskan pentingnya keberadaan Yesus sebagai manusia sejati. Penulis Kitab Ibrani mengutip Mazmur 8 untuk menunjukkan bahwa sejak awal Allah merencanakan agar manusia memerintah atas ciptaan-Nya. Kita memang belum sepenuhnya memerintah sebagaimana yang Allah kehendaki, tetapi Kristus yang bangkit telah dimahkotai menjadi raja atas ciptaan, dan kelak, kita pun akan memerintah bersama-Nya. Ibrani 2:12 mengutip Mazmur 22:23, yang menggambarkan Yesus menaikkan pujian syukur bersama saudara-saudara-Nya. Karena Yesus bukan hanya Tuhan kita, tetapi juga “saudara” kita dalam keberadaan-Nya sebagai manusia sejati, suatu hari kelak kita akan memerintah bersama-Nya. –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / GEBADA HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar