Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan. –Markus 1:11
Baca: Markus 1:9-11
Saat mengunjungi Irlandia, saya terpesona melihat banyaknya hiasan berbentuk shamrock. Bentuk tanaman mungil berdaun tiga itu dapat ditemukan di toko mana pun, disematkan pada benda apa pun—pakaian, topi, perhiasan, dan banyak lagi!
Namun, shamrock bukan sekadar tanaman yang tumbuh subur di seluruh Irlandia, melainkan juga telah lama dipahami sebagai cara yang sederhana untuk menjelaskan tentang Trinitas atau Tritunggal. Tritunggal adalah keyakinan Kristen yang telah dipercayai di sepanjang sejarah, yang menyatakan bahwa Allah adalah Satu hakikat yang secara kekal terdiri dari tiga Pribadi yang berbeda-beda: Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Meski tidak ada satu pun penjelasan yang memadai mengenai Tritunggal, shamrock dapat menjadi simbol yang mudah dipahami, sebab shamrock merupakan satu tumbuhan dari substansi yang sama dengan tiga lembar daun yang berbeda.
Kita tidak akan menemukan kata Tritunggal di dalam Alkitab, tetapi kata ini menyimpulkan dengan baik kebenaran iman yang sangat jelas kita temukan pada bagian-bagian Alkitab yang memperlihatkan ketiga Pribadi Allah Tritunggal hadir dalam waktu bersamaan. Ketika Yesus, Allah Anak, dibaptis, Allah Roh Kudus turun dari surga “seperti burung merpati”, dan Allah Bapa memperdengarkan suara-Nya, “Engkaulah Anak-Ku” (Mrk. 1:10-11).
Orang percaya di Irlandia menggunakan shamrock karena mereka ingin menolong sesama mereka untuk mengenal Allah. Ketika kita semakin memahami dengan utuh keindahan Tritunggal, kiranya kita mengenal Allah lebih lagi dan semakin dimampukan untuk menyembah Dia “dalam roh dan kebenaran” (Yoh. 4:24).
Oleh: Lisa M. Samra
Renungkan dan Doakan
Lambang apa yang dapat membantu Anda memahami Tritunggal dengan lebih baik? Mengapa penting bagi kita untuk mempercayai bahwa Allah itu satu?
Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, aku menyembah-Mu sebagai satu Allah yang berkarya bersama untuk mencurahkan kasih dan keselamatan kepada seluruh umat manusia.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Keempat kitab Injil mencatat peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes (Matius 3:13-17; Markus 1:9-11; Lukas 3:21-22; Yohanes 1:29-34). Matius memberikan banyak percakapan dan motivasi yang terperinci. Markus dan Lukas hanya mencatat sedikit dan terbatas pada fakta-fakta kejadian tersebut. Injil Yohanes memberikan perspektif yang sedikit berbeda.
Baik Matius maupun Markus menceritakan perkataan yang diucapkan dari surga; satu-satunya perbedaannya adalah siapa yang menjadi penerima ucapan tersebut. Matius mencatat suara surgawi itu ditujukan kepada orang-orang yang melihat: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi" (3:17). Dalam catatan Markus, suara itu ditujukan langsung kepada Yesus: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi" (1:11). Yang menarik, kata agapÄ“tos—yang diterjemahkan menjadi “yang Kukasihi”—dapat memiliki makna “satu-satunya” ketika diterapkan kepada seorang anak. Jadi, penggunaannya di sini sangat tegas menjelaskan tentang identitas Yesus. –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / GEBADA HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar