• Sebuah Petualangan

    Di dalam Dialah kami . . . dari semula ditentukan . . . supaya kami . . . boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. –Efesus 1:11-12


    Baca: Efesus 1:3-14


    “Kekristenan tidak cocok untuk saya. Kedengarannya membosankan. Salah satu prinsip yang saya junjung tinggi adalah petualangan. Itulah arti hidup bagi saya,” ucap seorang wanita muda kepada saya. Saya sedih karena ia belum menyadari betapa besar sukacita dan kegembiraan yang kita rasakan karena mengikut Yesus—sebuah petualangan yang tiada bandingannya. Dengan penuh semangat saya bercerita kepadanya tentang Tuhan Yesus dan bagaimana di dalam Dia, kita menemukan hidup yang sejati.


    Kata-kata saja tidak cukup untuk menggambarkan petualangan dari mengenal dan berjalan bersama Yesus, Putra Allah. Namun, dalam Efesus 1, Rasul Paulus memberi kita sekilas gambaran yang dahsyat tentang hidup di dalam Dia. Kita menerima berkat rohani dari Allah langsung dari surga (ay. 3), dijadikan kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya (ay. 4), dan diangkat menjadi anak-anak-Nya dalam keluarga Kerajaan-Nya (ay. 5). Dia menganugerahi kita hadiah istimewa berupa pengampunan dosa dan kasih karunia-Nya yang berlimpah (ay. 7-8), pemahaman tentang rahasia kehendak-Nya ( ay. 9), dan tujuan hidup yang baru untuk “menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya” (ay. 12). Roh Kudus datang untuk tinggal di dalam kita, menguatkan dan memimpin kita (ay. 13), dan Dia menjamin kekekalan kita dalam hadirat Allah untuk selamanya (ay. 14).


    Saat Yesus Kristus masuk ke dalam hidup kita, kita mendapati bahwa mengenal Dia lebih dalam dan mengikut Dia lebih dekat merupakan petualangan yang terbesar. Carilah Dia sekarang dan setiap hari untuk mengalami hidup sejati.


    Oleh: Anne Cetas


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Anda menggambarkan suatu hidup yang mengenal Yesus dan berjalan bersama-Nya? Kepada siapa Allah ingin Anda membagikan hal ini?


    Tuhan Yesus, terima kasih, karena Engkau mengasihiku dan selalu berjalan bersamaku. Engkau telah memberikanku lebih dari apa pun yang pernah kubayangkan. Aku berbahagia dikenal dan dikasihi oleh-Mu, dan senang menceritakan tentang diri-Mu kepada orang lain.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Paulus menyampaikan Efesus 1:3-14 dalam bentuk doksologi—atau pujian—kepada Allah. Paulus, seorang Yahudi, menulis kepada umat bukan Yahudi yang percaya kepada Yesus, untuk meyakinkan mereka bahwa mereka telah diangkat sebagai anak-anak Allah (ay. 5) ke dalam suatu warisan yang tiada tertandingi. Ketika Paulus berkata, “Kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus” (ay. 12), ia berbicara mengenai umat percaya mula-mula yang berlatar belakang Yahudi. Namun, dengan cepat ia memasukkan “kamu,” yaitu orang-orang bukan Yahudi, yang juga percaya (ay. 13). Lalu ia menyatakan suatu pengharapan besar: kita “dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan, Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita” (ay. 13-14). –Tim Gustafson


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB