Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. –1 Yohanes 4:19
Baca: 1 Yohanes 4:9-19
“Dalam segala hal / kita mencari cara-cara yang menyenangkan untuk melayani Allah,” tulis Teresa dari Avila, seorang percaya di abad ke-16. Dengan sangat mendalam ia merenungkan bagaimana manusia mencari banyak cara yang lebih mudah atau lebih “menyenangkan”, supaya kita tetap memegang kendali daripada berserah penuh kepada Allah. Kita cenderung melangkah perlahan dan ragu-ragu, bahkan agak enggan untuk bertumbuh semakin mempercayai Dia dengan segenap diri kita. Teresa mengakui, “Bahkan saat kami melepaskan hidup kami bagi-Mu / sedikit demi sedikit, / kami harus puas / menerima karunia-Mu tetes demi tetes, / sampai kami menyerahkan hidup kami sepenuhnya kepada-Mu.”
Sebagai manusia, kebanyakan dari kita tidak mudah untuk percaya. Karena itu, jika mengalami anugerah dan kasih Allah bergantung pada kemampuan kita untuk mempercayai dan menerimanya, celakalah kita!
Namun, seperti yang kita baca dalam 1 Yohanes 4, “Allah lebih dahulu mengasihi kita” (ay. 19). Dia telah mengasihi kita jauh sebelum kita dapat mengasihi-Nya, begitu rupa sampai Dia rela menyerahkan Anak-Nya bagi kita. “Inilah kasih itu,” tulis Yohanes dengan rasa takjub dan syukur (ay. 10).
Dengan perlahan, lembut, sedikit demi sedikit, Allah memulihkan hati kita untuk menerima kasih-Nya—tetes demi tetes, kasih karunia-Nya menolong kita menyerahkan ketakutan kita (ay. 18). Setetes demi setetes, kasih karunia-Nya menjamah hati kita hingga kita mengalami curahan keindahan dan kasih-Nya yang melimpah ruah.
Oleh: Monica La Rose
Renungkan dan Doakan
Dalam hal apa Anda telah mengalami “tetes demi tetes” kasih karunia Allah dalam hidup Anda? Bagaimana kasih Allah telah menolong Anda mengatasi rasa takut, yang kemudian tergantikan dengan pengharapan dan kepercayaan?
Allah yang setia, terima kasih, karena Engkau telah mengasihiku lebih dahulu, bahkan saat hatiku sudah terlalu dalam terluka dan tersakiti untuk mempercayai-Mu. Terima kasih atas cara-cara yang Engkau tempuh untuk menjangkau diriku di mana pun aku berada.
Amin.....
Selamat hari Minggu...
Mari beribadah di bait Allah dengan semangat dan rasa syukur pada Tuhan. Gbu...
WAWASAN
Dalam 1 Yohanes 4, kita diajarkan bahwa kasih Allah adalah satu-satunya cara yang memampukan kita untuk mengasihi sesama. Kasih berasal dari Allah (ay. 7) karena Allah sendiri adalah kasih (ay. 8). Kita tahu pasti bahwa hidup kita terhubung dengan-Nya jika kita mampu mengasihi sesama manusia dengan kasih-Nya (ay. 12). Kasih yang berasal dari Allah juga adalah kasih yang berlimpah ruah dan rela memberi. Kasih itu dibuktikan-Nya dengan memberikan Anak-Nya (ay. 19; 3:16-18). Kasih tidak hanya berhenti pada perasaan semata, tetapi akan mengalir keluar “dengan perbuatan dan dalam kebenaran” (1 Yohanes 3:18). –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar