• Maksud Allah yang Bijaksana

    Berapa lama lagi, Tuhan, Kaulupakan aku terus-menerus? –Mazmur 13:2


    Baca: Mazmur 13


    Inggris Raya adalah negara yang penuh dengan sejarah. Ke mana pun Anda pergi, Anda bisa melihat piagam-piagam yang terpasang untuk menghormati tokoh-tokoh sejarah atau mengunjungi tempat-tempat yang dibangun untuk memperingati suatu peristiwa bersejarah yang terjadi di sana. Namun, ada satu tanda serupa yang bisa dibilang mewakili kekonyolan humor orang Inggris. Pada sebuah piagam usang di luar sebuah rumah penginapan di Sandwich, Inggris, tercantum pesan berikut, “Di tempat ini, pada tanggal 5 September 1782, tidak terjadi apa-apa.”


    Adakalanya kita merasa tidak terjadi apa-apa saat kita berdoa. Kita berdoa dan terus berdoa, memohon kepada Bapa di surga, dan berharap Dia akan menjawab—saat itu juga. Daud sang pemazmur menunjukkan rasa frustrasi seperti itu saat ia berdoa, “Berapa lama lagi, Tuhan, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?” (Mzm. 13:2). Kita pun dapat dengan mudah mengutarakan hal yang sama: Berapa lama lagi, Tuhan, harus kutunggu jawaban-Mu?


    Akan tetapi, Allah kita tidak hanya sempurna dalam hal hikmat, tetapi juga dalam hal waktu. Daud dapat berkata, “Kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu” (ay. 6). Pengkhotbah 3:11 mengingatkan kita, “[Allah] membuat segala sesuatu indah pada waktunya.” Kata indah berarti “tepat” atau “sumber sukacita”. Allah mungkin tidak selalu menjawab doa-doa kita pada saat yang kita inginkan, tetapi Dia selalu menggenapi maksud-Nya yang bijaksana. Ketika tiba saatnya Dia menjawab doa-doa kita, yakinlah bahwa jawaban-Nya itu tepat, baik, dan indah.


    Oleh: Bill Crowder


    Renungkan dan Doakan

    Pernahkah Anda mendoakan sesuatu, dan merasa seakan Allah mengabaikan permintaan Anda? Pelajaran apa yang Anda terima saat menantikan jawaban doa Anda tersebut?


    Allah Pengasih, tolonglah aku belajar bersabar dalam doa yang keluar dari keyakinanku pada-Mu.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...


    WAWASAN

    Mazmur 13 adalah sebuah doa ratapan mengenai empat hal yang diajukan pemazmur di hadapan Allah. Masing-masing ratapannya diawali dengan ungkapan “Berapa lama lagi . . .” dan bergerak semakin intens. Pertama, pemazmur menjelaskan bagaimana rasanya diabaikan dan ditinggalkan Allah, “Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus?” Pertanyaan berikutnya, “Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?” (ay. 2), menuduh bahwa Allah tidak hanya secara pasif “lupa” memperhatikan sang pemazmur, melainkan secara aktif memilih untuk menarik kesetiaan-Nya. Frasa “berapa lama lagi” berikutnya menggambarkan derita batin pemazmur yang berkepanjangan, yang semakin memburuk “sepanjang hari” (ay. 3), selama dugaan pengabaian tersebut masih berlangsung. “Berapa lama lagi” yang terakhir menggambarkan pengalaman ini sebagai musuh yang “meninggikan diri atasku” (ay. 3).


    Pemazmur dengan berani menyerukan agar Allah menjawab setiap keluhan tadi—“pandanglah,” “jawablah,” dan “buatlah mataku bercahaya” (ay. 4) agar musuhnya bungkam (ay. 5). Ia pun menutup mazmur ini dengan mengungkapkan keyakinannya yang penuh akan kasih Allah (ay. 6-7). –Monica La Rose


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB