Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima. –Kisah Para Rasul 20:35
Baca: Kisah Para Rasul 20:17-24, 34-35
Ketika putra kecil Keri kembali menjalani operasi distrofi otot, Keri ingin sejenak mengalihkan pikiran dari situasi keluarga yang dihadapinya dengan melakukan sesuatu bagi orang lain. Ia memutuskan untuk mengumpulkan beberapa pasang sepatu putranya yang sudah kekecilan tetapi masih layak pakai, lalu menyumbangkannya ke sebuah pelayanan. Pemberiannya itu mendorong sejumlah teman, anggota keluarga, bahkan tetangga untuk ikut serta, dan tak lama kemudian terkumpullah lebih dari 200 pasang sepatu untuk disumbangkan!
Meski gerakan mendonasi sepatu tadi dimaksudkan untuk memberkati orang lain, Keri merasa keluarganya sendirilah yang lebih diberkati. “Pengalaman ini benar-benar membangkitkan semangat kami dan membantu kami untuk bisa melihat ke luar.”
Paulus memahami betapa pentingnya para pengikut Yesus untuk memberi dengan murah hati. Dalam perjalanannya menuju Yerusalem, Rasul Paulus singgah di Efesus. Ia menyadari kemungkinan itulah kesempatan terakhirnya untuk mengunjungi jemaat yang dirintisnya di sana. Dalam pesan perpisahannya kepada para penatua jemaat Efesus, Paulus mengingatkan mereka bagaimana ia telah bekerja dengan tekun melayani Allah (Kis. 20:17-20) dan mendorong mereka untuk melakukan hal serupa (ay. 35). Kemudian ia mengakhiri pesannya dengan mengutip perkataan Yesus: “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima” (ay. 35).
Yesus ingin kita memberi diri dengan sukarela dan rendah hati (Luk. 6:38). Saat kita mempercayakan diri kita untuk dibimbing oleh-Nya, Dia akan memberi kita kesempatan untuk melayani sesama. Seperti keluarga Keri, bisa jadi kita akan dikejutkan oleh sukacita yang kita alami sebagai hasilnya.
Oleh: Alyson Kieda
Renungkan dan Doakan
Dalam hal apa Anda merasa Allah sedang memanggil Anda untuk memberi diri demi kepentingan orang lain? Kapan Anda pernah menerima kemurahan hati seseorang dalam hidup Anda?
Bapa terkasih, tolonglah aku untuk memberikan waktu dan pikiranku dengan sukarela kepada sesamaku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Bagi para pengikut Yesus, memberi dengan sukacita harus dilakukan dengan segenap hati dan menyeluruh. Pelayanan Paulus di Efesus membuktikan hal ini. Di dalam pelayanannya, ia berkhotbah dengan berani dan berapi-api serta mengajar dengan cara yang menyentuh hati para pendengarnya: “Saudara tahu bahwa saya tidak segan-segan memberitahukan kepada kalian apa yang berguna bagimu. Saya mengajar kalian di pertemuan-pertemuan umum dan di rumah-rumah” (Kisah Para Rasul 20:20 BIMK). Namun, pelayanan Paulus tidak berhenti pada perkataan saja. Dia juga bekerja keras secara fisik bagi dirinya dan orang lain (ay. 34). Melalui pemberian diri yang sedemikian rupa, Paulus meniru Kristus yang mengajarkan bahwa,”Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima” (ay. 35). –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar