Kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya. –Roma 11:17
Baca: Roma 11:11-21
Dalam kunjungan bersama ayah saya ke kampung halamannya di Ekuador, kami mengunjungi lahan milik keluarga tempat beliau dibesarkan. Saya melihat sekelompok pohon yang terlihat janggal. Ayah saya menjelaskan bahwa sewaktu kecil, ia sering bertindak iseng dengan mengambil dahan patah dari sebatang pohon buah, membuat sayatan di pohon yang lain, lalu mengikatkan dahan tadi pada pohon yang telah disayat, seperti yang ia lihat dilakukan orang-orang dewasa. Tidak ada yang mengetahui keisengannya sampai pohon-pohon itu menghasilkan buah yang berbeda dari yang diharapkan.
Saat ayah saya menjelaskan proses pencangkokan tersebut, saya mendapat gambaran tentang apa artinya bagi kita untuk dicangkokkan ke dalam keluarga Allah. Saya tahu almarhum ayah saya kini berada di surga karena ia telah dicangkokkan ke dalam keluarga Allah melalui iman kepada Tuhan Yesus.
Kita dapat memiliki jaminan bahwa akhirnya kita juga akan berada di surga. Rasul Paulus menjelaskan kepada orang percaya di Roma bahwa Allah telah membuka jalan bagi orang-orang non-Yahudi untuk diperdamaikan dengan-Nya: “Kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah” (Rm. 11:17). Saat kita beriman kepada Kristus, kita dicangkokkan kepada-Nya dan menjadi bagian dari keluarga Allah. “Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak” (Yoh. 15:5).
Seperti pohon-pohon yang mengalami pencangkokan, saat kita beriman kepada Yesus Kristus, kita pun menjadi ciptaan baru dan dapat berbuah banyak.
Oleh: Nancy Gavilanes
Renungkan dan Doakan
Bagaimana rasanya mengetahui bahwa Anda telah dicangkokkan ke dalam keluarga Allah? Bagaimana Anda dapat menghasilkan banyak buah yang baik bagi Kristus?
Allah yang baik, terima kasih, karena Engkau telah mengasihiku dan menerimaku di dalam keluarga-Mu.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Dalam Roma 11, kita membaca tentang bangsa-bangsa bukan Yahudi yang “dicangkokkan” ke dalam keluarga Allah (ay. 17-24). Karena “pelanggaran” orang-orang Yahudi, yaitu penolakan mereka terhadap Injil, “keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain” (ay. 11). Penolakan mereka membuka jalan bagi bangsa-bangsa lain untuk menerima kasih karunia Allah. Itu tidak berarti bahwa Allah telah menolak orang Yahudi. Akan selalu ada sisa umat yang percaya. Banyak pula yang sudah percaya kepada Yesus sebagai Mesias untuk pengampunan dosa mereka. Paulus berkata bahwa orang-orang Yahudi akan cemburu terhadap orang percaya dari bangsa-bangsa lain yang menikmati berkat-berkat Allah. Hal itu akan membuat mereka juga menginginkan berkat-berkat tersebut dan akhirnya percaya kepada Kristus (lihat ay. 11,14). –Alyson Kieda
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar