Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan. –Kolose 3:23
Baca: Kolose 3:17, 23-24
Pembina rohani tim basket NBA Denver Nuggets sekaligus pembawa pengumuman di stadion mereka, Kyle Speller, dikenal luas lewat kata-kata penyemangatnya yang menggelegar di sepanjang pertandingan. Saat ia berseru, “Ayo Nuggets!”, ribuan penggemar di dalam arena dan jutaan lainnya yang menonton atau mendengarkan siaran itu menjadi ikut bersemangat. Speller, yang dinominasikan menjadi pembawa pengumuman di pertandingan All Star 2022, berkata, “Saya tahu bagaimana menghangatkan suasana penonton supaya tim kami merasakan dukungan dari penggemarnya.” Meski demikian, setiap kata yang keluar dari suara khasnya—yang juga terdengar dalam berbagai iklan TV dan radio—adalah untuk memuliakan Allah. Pekerjaannya, Speller menambahkan, adalah untuk “melakukan segala sesuatu bagi Allah saja.”
Rasul Paulus menekankan etos serupa kepada jemaat di Kolose, yang sempat membiarkan keraguan mengenai keilahian dan kedaulatan Kristus mempengaruhi hidup mereka sehari-hari. Paulus menasihati mereka, “Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita” (Kol. 3:17).
Paulus menambahkan, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (ay. 23). Bagi Kyle Speller, itu termasuk perannya sebagai seorang pembina rohani. Tentang hal itu, ia berkata, “Itulah tujuan saya berada di sini . . . dan menjadi pembawa pengumuman hanyalah bonus yang indah.” Pekerjaan yang kita lakukan demi Allah dapat mendatangkan kesukaan, sekalipun itu ditujukan bagi Dia saja.
Oleh: Patricia Raybon
Renungkan dan Doakan
Apa faktor utama yang Anda pegang sebagai etos kerja Anda? Bagaimana pemahaman bahwa sesungguhnya kita bekerja bagi Allah mengubah perspektif Anda?
Tuhan Yesus, terima kasih untuk pekerjaanku, dan mampukanlah aku melakukan segalanya bagi-Mu.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Kolose 3:23-24 mengingatkan kita tentang siapa yang kita layani: “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu . . . . Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” Yesus sendiri adalah contoh utama dari hidup yang diabdikan bagi Allah semata. Perhatikan pernyataan-pernyataan Yesus berikut ini: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yohanes 4:34); “Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku” (6:38); “Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya” (8:29). Dalam segala hal yang Dia lakukan, Yesus memiliki satu tujuan utama—untuk menyenangkan Bapa-Nya. Itulah arti sesungguhnya hidup yang diabdikan bagi Allah semata. Dengan pertolongan Roh Kudus, kita rindu untuk mengikuti teladan Kristus. –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar