Tolong izinkan saya berbicara kepada orang-orang itu. –Kisah Para Rasul 21:39 (BIMK)
Baca: Kisah Para Rasul 21:27-22:1
Ketika Paulus pergi ke Bait Allah untuk mengikuti upacara penyucian Yahudi (Kis. 21:26), beberapa penghasut yang mengira ia mengajarkan ajaran yang melanggar Taurat berusaha membunuhnya (ay. 31). Para prajurit Romawi segera turun tangan dan menangkap Paulus, mengikatnya, dan membawanya keluar dari area Bait Allah sementara massa berteriak, “Enyahkanlah dia!” (ay. 36).
Bagaimana reaksi Paulus terhadap ancaman itu? Ia meminta kepada kepala pasukan agar ia diizinkan “berbicara kepada orang-orang itu” (ay. 39). Ketika pemimpin pasukan memberi izin, Paulus, yang mungkin sedang terluka dan berdarah-darah, berbalik menghadap orang banyak yang marah itu dan mulai menceritakan imannya kepada Yesus (22:1-16).
Peristiwa tersebut terjadi 2.000 tahun lalu—sebuah kisah dalam Alkitab yang mungkin sulit untuk kita pahami. Namun, baru-baru ini, seorang pria bernama Peter ditangkap saat mengunjungi saudara seimannya yang dipenjara di suatu negara, tempat orang percaya sering menderita penganiayaan. Peter dijebloskan ke dalam sel penjara yang gelap, dan selama diinterogasi, matanya ditutup. Ketika penutup matanya dibuka, ia melihat empat prajurit menodongkan senjata ke arahnya. Apa respons Peter? Ia melihatnya sebagai “kesempatan yang sempurna untuk membagikan imannya.”
Respons Paulus di masa lalu dan Peter di masa kini menegaskan sebuah kebenaran yang sukar dipahami tetapi sangat penting. Sekalipun Allah mengizinkan kita mengalami masa-masa berat—bahkan penganiayaan sekalipun—tugas kita tetap sama: “Beritakanlah Injil” (Mrk. 16:15). Dia akan menyertai kita dan memberi kita hikmat serta kekuatan untuk membagikan iman kita.
Oleh: Dave Branon
Renungkan dan Doakan
Pernahkah Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami penganiayaan karena iman kepada Kristus? Bagaimana cara Anda memberitakan Injil hari ini?
Tuhan Yesus, berilah aku keberanian untuk menjadi saksi-Mu yang penuh dengan kasih dan kebijaksanaan.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Dalam Kisah Para Rasul 21, Paulus dituduh membawa “orang-orang Yunani [non-Yahudi] . . . ke dalam Bait Allah” (ay. 28). Tuduhan palsu ini berkaitan dengan bagaimana Bait Allah Herodes dibagi. Pelataran luar dibagi menjadi pelataran Israel (hanya untuk pria Yahudi), pelataran wanita (tempat semua orang Yahudi dapat masuk), dan, yang paling jauh, pelataran non-Yahudi, satu-satunya tempat semua orang non-Yahudi diizinkan untuk beribadah. Pembagian ini memang tidak ditetapkan dalam Kitab Suci, tetapi punya makna yang serius, dengan ancaman hukuman mati bagi setiap orang non-Yahudi yang melangkah keluar dari pelataran yang telah ditentukan bagi mereka. –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar