• Bersyukur di tengah Pencobaan 2024-11-25

    Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! –Mazmur 100:4

    Baca: Mazmur 100

    Saya sering mengikuti dan mendoakan seorang rekan penulis yang rajin menceritakan perjuangannya melawan kanker di dunia maya. Ia tidak hanya membagikan tentang perkembangan penyakit dan tantangan yang dihadapinya, tetapi juga menyampaikan permohonan doa disertai ayat-ayat Alkitab dan pujian bagi Allah. Senyumnya yang tegar, baik saat menunggu perawatan di rumah sakit maupun di rumah dengan bandana yang menutupi kepalanya, sungguh mengagumkan. Dalam setiap tantangan yang dihadapinya, ia tak pernah lupa mendorong orang lain untuk mempercayai Allah di tengah pencobaan.

    Ketika kita sedang mengalami berbagai kesukaran, rasanya sulit menemukan alasan untuk bersyukur dan memuji Allah. Namun, Mazmur 100 memberi kita alasan untuk bersukacita dan memuji Allah, bagaimanapun keadaan kita. Pemazmur berkata: “Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya” (ay. 3). Ia menambahkan, “Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun” (ay. 5).

    Apa pun pencobaan yang kita hadapi, kita dapat dikuatkan dengan mengetahui bahwa Allah itu dekat dengan orang-orang yang patah hati (34:19). Semakin sering kita menghabiskan waktu bersama Allah dalam doa dan pembacaan Alkitab, semakin kita dimampukan untuk memasuki “pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian,” bersyukur kepada-Nya dan memuji nama-Nya (100:4). Kita dapat “[bersorak-sorak] bagi Tuhan” (ay. 1) meski, atau bahkan terutama, saat kita berada dalam masa sulit, karena Allah kita setia.

    Oleh: Nancy Gavilanes

    Renungkan dan Doakan

    Apa yang ingin Anda syukuri? Untuk hal apa Anda dapat memuji Allah saat ini?

    Ya Allah, tolonglah aku untuk dapat memuji-Mu di tengah berbagai pencobaanku.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu..

    WAWASAN

    Mazmur 100 adalah yang terakhir dari delapan mazmur yang berturut-turut (93–100) menegaskan Allah sebagai Raja. Setiap mazmur menyoroti aspek tertentu dari kekuasaan Raja itu. Mazmur 93 menunjukkan Allah memerintah atas lautan (ay. 3-4)—karakteristik yang sangat bermakna bagi suatu bangsa yang telah melewati Laut Merah dengan selamat sementara musuh-musuh tenggelam di belakang mereka (lihat Keluaran 14). Mazmur 94 menunjukkan Allah sebagai hakim adil yang menentang orang fasik. Mazmur 95–97 memuji keunggulan mutlak dari satu-satunya Allah yang benar, “Raja yang besar mengatasi segala allah” (95:3), mengagungkan “keadilan dan hukum” sebagai “tumpuan takhta-Nya” (97:2). Penekanan pada Allah “yang sangat dimuliakan di atas segala allah” (ay. 9) ini sangat penting bagi Israel karena mereka dikelilingi oleh bangsa-bangsa yang menyembah allah-allah palsu. Mazmur 100 mengakui Raja sejati itu sebagai pencipta dan gembala Israel (ay. 3) dan memanggil semua orang untuk “[masuk] melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian” (ay. 4). –Tim Gustafson

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB