Anak itu dibungkusnya dengan kain, lalu diletakkan di dalam palung berisi jerami; sebab mereka tidak mendapat tempat untuk menginap. (Lukas 2:7 BIMK)
Baca: Lukas 2:1-7
Suatu kali, saya sangat menikmati akhir pekan saya di New Orleans—menonton pawai di French Quarter, mengunjungi Museum Perang Dunia II, dan mencicipi tiram bakar. Namun, saat berbaring dalam kamar tamu di rumah seorang teman, saya merindukan istri dan anak-anak saya. Saya senang mendapat kesempatan untuk berkhotbah di kota-kota lain, tetapi sesungguhnya yang paling saya nikmati adalah berdiam di rumah.
Orang sering melewatkan betapa banyaknya peristiwa terpenting dalam kehidupan Yesus yang terjadi dalam perjalanan. Anak Allah datang ke dalam dunia di Betlehem, dengan jarak yang tak terhitung jauhnya dari rumah surgawi-Nya dan juga jauh dari Nazaret, kampung halaman keluarga-Nya. Saat itu, Betlehem sedang penuh sesak dengan kedatangan keluarga-keluarga besar untuk mengikuti sensus penduduk, sehingga Lukas mencatat bahwa di sana tidak lagi tersedia katalyma, atau “tempat untuk menginap” (Luk. 2:7 BIMK).
Apa yang tidak tersedia saat kelahiran Yesus, akhirnya tersedia pada saat menjelang kematian-Nya. Ketika Yesus membawa murid-murid-Nya ke Yerusalem, Dia menyuruh Petrus dan Yohanes untuk menyiapkan perjamuan Paskah mereka. Mereka harus mengikuti seorang pembawa kendi air ke rumahnya dan meminta katalyma dari tuan rumah—tempat bagi Kristus dan para murid menikmati Perjamuan Terakhir (22:10-12). Di sana, di dalam ruangan yang mereka pinjam, Yesus menetapkan apa yang sekarang disebut Perjamuan Kudus, yang mengantisipasi penyaliban-Nya yang akan segera terjadi (ay. 17-20).
Kita mungkin senang berada di rumah, tetapi jika kita menempuh perjalanan bersama Roh Kristus, sebuah tempat asing sekalipun dapat menjadi tempat untuk menikmati persekutuan dengan-Nya.
Oleh: Mike Wittmer
Renungkan dan Doakan
Di mana momen-momen Anda yang paling bermakna terjadi, dan apa yang membuat semua itu berkesan? Ketika Anda sedang dalam perjalanan, bagaimana Anda dapat menggunakan kunjungan tersebut untuk memuliakan Tuhan?
Tuhan Yesus, Sahabat bagi para musafir yang jauh dari rumah, tolonglah aku untuk mengingat bahwa Engkau selalu bersamaku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu..
WAWASAN
Banyak dari kita pernah mendengar bahwa Yesus lahir di dalam kandang hewan, kemungkinan karena kata Yunani katalyma di Lukas 2:7 diterjemahkan sebagai “rumah penginapan” dalam beberapa versi Alkitab. Ditambah dengan fakta bahwa Yesus ditaruh di dalam “palungan”, hal tadi membuat banyak orang berasumsi bahwa Maria dan Yusuf ditolak untuk masuk ke suatu penginapan sebelum menemukan tempat bermalam dalam sebuah kandang. Namun, katalyma lebih tepat diterjemahkan sebagai “kamar tamu.” Di Timur Tengah zaman kuno, rumah-rumah di desa umumnya memiliki satu ruang khusus tamu yang terpisah dari tempat hewan tinggal. Yusuf pergi ke Betlehem untuk tinggal bersama dengan keluarganya selama sensus (ay. 4). Namun, karena tidak ada cukup tempat di kamar tamu rumah tersebut, Maria pun melahirkan di bagian rumah yang memuat palungan hewan (ay. 7), suatu wadah yang bentuknya ideal untuk menempatkan seorang bayi.
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar