• Kasih Bapa Kita 2025-02-01

    Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah. –1 Yohanes 3:1

    Baca: 1 Yohanes 3:1-3, 16-24

    Kim duduk di dekat jendela, siap dengan tasnya, menunggu kedatangan ayahnya dengan penuh semangat. Namun, saat langit berubah gelap dan hari menjadi malam, antusiasmenya surut. Ia sadar, lagi-lagi ayahnya tidak datang.

    Orangtua Kim sudah bercerai, dan ia ingin menghabiskan waktu bersama sang ayah. Ini bukan pertama kalinya Kim berpikir, Aku pasti tidak berarti. Ayah tentu tidak menyayangiku.

    Kim kelak menyadari—seperti juga kita semua yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat—bahwa meski orangtua duniawi kita dan orang lain mengecewakan kita, kita memiliki Bapa Surgawi yang mengasihi dan tidak akan mengecewakan kita.

    Rasul Yohanes memahami kedalaman kasih Allah. Penulis dari tiga surat di dalam Alkitab, salah satu kitab Injil, dan Kitab Wahyu itu menyebut dirinya sebagai “murid yang dikasihi Yesus” (Yoh. 21:20). Sebutan itu menggambarkan bagaimana Yohanes sadar bahwa hidupnya telah diubahkan oleh kasih Kristus kepadanya. Ia menulis: “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah” (1 Yoh. 3:1).

    Begitu besar kasih Allah bagi kita, sehingga Dia telah mengaruniakan Anak-Nya, Yesus, yang menyerahkan nyawa-Nya bagi kita (ay.16; Yoh. 3:16). Dia selalu siap mendengarkan doa-doa kita, dan Dia berjanji, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” (Ibr. 13:5). Kita dapat bersandar penuh pada kasih-Nya.

    Oleh: Alyson Kieda

    Renungkan dan Doakan

    Kapan seseorang pernah mengecewakan Anda? Bagaimana Anda menemukan penghiburan di dalam kasih Bapa Surgawi?

    Bapa Surgawi, terima kasih untuk besarnya kasih yang Engkau curahkan padaku. Aku percaya pada janji-Mu, yang berkata bahwa Engkau tidak akan meninggalkanku.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Yohanes memulai Surat 1 Yohanes dengan cara yang mirip seperti ketika ia memulai catatan Injilnya. Dalam kedua kitab tersebut, ia mengungkit soal kekekalan untuk menegaskan identitas Yesus sebagai Allah Anak (Yohanes 1:1-5; 1 Yohanes 1:1-3). Dalam Injil Yohanes, Yohanes menunjukkan kesetaraan Anak dengan Bapa, juga peranan-Nya yang utama dalam peristiwa penciptaan: “Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah” dan “segala sesuatu dijadikan oleh Dia” (Yohanes 1:2-3). Dalam 1 Yohanes, ia kembali menyatakan bahwa Kristus “telah ada sejak semula” (1:1), tetapi juga menegaskan bahwa Dia telah datang dan diam di antara kita (ay. 2). –Bill Crowder

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB