• Tergerak untuk Bercerita 2025-01-31

    Aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. –Roma 1:16

    Baca: Kisah Para Rasul 20:17-24

    “Kamu tahu Yesus mengasihimu. Dia benar-benar mengasihimu.” Itulah kata-kata terakhir John Daniels. Hanya beberapa detik setelah memberikan uang kepada seorang tunawisma dan mengucapkan kata-kata perpisahan itu, ia tertabrak mobil dan tewas seketika. Lembar warta dari kebaktian untuk mengenang hidup John mencantumkan kisah ini, “Ia ingin mencoba untuk menjangkau lebih banyak orang, jadi pada suatu Minggu sore, saat ia berusaha menolong seorang pria, Allah memberinya jalan untuk menjangkau dunia. Semua saluran TV lokal menyiarkan berita tentang dirinya, dan berita itu disaksikan oleh teman-teman, keluarga, dan banyak orang di seluruh negeri.”

    Meski John Daniels bukan seorang pengkhotbah, ia tergerak untuk bercerita tentang Yesus kepada orang lain. Begitu pula Paulus. Dalam Kisah Para Rasul 20, sang rasul menyatakan kerinduannya yang berkobar-kobar bagi Injil dalam kata-kata perpisahannya kepada para pemimpin gereja di Efesus: “Saya hanya ingin tetap berjuang dengan sukacita sampai garis akhir dan menyelesaikan tugas yang sudah Tuhan Yesus percayakan kepada saya, yaitu memberitakan Kabar Baik tentang keselamatan karena kebaikan hati Allah” (ay. 24 TSI).

    Kabar baik tentang pengampunan dan hidup baru di dalam Yesus memang terlalu indah untuk tidak dibagikan kepada orang lain. Ada sebagian orang percaya yang lebih terampil menerangkan Injil daripada yang lain. Namun, dengan pertolongan Roh Kudus, semua orang yang telah mengalami kekuatan Injil yang mengubahkan hidup dapat menceritakan kisah mereka tentang kasih Allah kepada sesamanya.

    Oleh: Arthur Jackson

    Renungkan dan Doakan

    Siapakah seseorang yang Anda kenal, yang perlu mendengar tentang kasih dan pengampunan Allah di dalam dan melalui Kristus? Apa yang menghalangi Anda untuk menceritakan karya-Nya dalam hidup Anda kepada mereka?

    Ya Bapa, ampunilah aku, karena sering ragu-ragu untuk bercerita tentang hidup baru yang kualami melalui Yesus kepada orang lain. Mampukanlah aku agar berani memberitakan kasih-Mu.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Kisah Para Rasul 20:17-35 mencatat bagian pertama dari pengajaran Paulus kepada para penatua jemaat Efesus. Ia memanggil mereka untuk bertemu di Miletus, sebuah kota pelabuhan di pantai barat Asia Kecil (saat ini Turki) yang jauhnya sekitar 64 km dari Efesus. Paulus tidak hanya berperan penting dalam mendirikan jemaat Efesus (baca ps. 18-19), ia juga menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengajar, membimbing, dan membangkitkan para pemimpin (20:31). Hubungan mereka dengan Paulus menjadi sangat dekat sehingga, tatkala Paulus mengabarkan kawan-kawannya di Efesus bahwa ia takkan bertemu lagi dengan mereka, mereka melepasnya dengan pedih dan air mata (ay. 25). Namun, ucapan Paulus ini bukanlah komunikasi terakhir yang diterima jemaat Efesus dari seorang rasul. Ada surat-surat Perjanjian Baru yang juga ditulis kepada atau tentang jemaat Efesus, termasuk 1 dan 2 Timotius serta 1–3 Yohanes. Kemudian, dalam Wahyu 2:1-7, jemaat ini menerima surat dari Kristus yang bangkit melalui penglihatan yang diterima Rasul Yohanes. –Bill Crowder

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB