• Hina tetapi Dikasihi Allah 2025-02-03

    Engkau Tuhan teramat luhur, tetapi yang hina Kauperhatikan juga; orang sombong tak dapat bersembunyi daripada-Mu. –Mazmur 138:6 (BIMK)

    Baca: Mazmur 138

    Pada suatu hari di gereja, saya menyapa sebuah keluarga yang sedang berkunjung. Saya berlutut di samping kursi roda gadis kecil dari keluarga itu, memperkenalkannya kepada anjing penolong saya, Callie, dan memuji kacamata serta sepatu bot merah mudanya yang cantik. Meski ia tidak dapat berbicara, senyumnya menunjukkan bahwa ia menikmati percakapan kami. Seorang gadis kecil lain menghampiri kami, tetapi menghindari kontak mata dengan teman baru saya tadi. Ia berbisik, “Tolong bilang kepadanya, aku suka gaunnya.” Saya berkata, “Kamu boleh bilang sendiri kepadanya. Dia baik, seperti kamu.” Saya menjelaskan betapa mudahnya berbicara dengan gadis tadi, meski ia berkomunikasi dengan cara berbeda. Selain itu, cara kita memandang serta tersenyum kepadanya akan membantu ia merasa diterima dan dikasihi.

    Dalam Alkitab dan di dalam dunia ini, orang sering dikucilkan karena dianggap berbeda. Namun, Allah kita yang Maha Besar merayakan perbedaan kita dan mengundang kita untuk menikmati persekutuan dengan Dia dan keluarga-Nya. Dalam Mazmur 138, Daud berkata, “Ya Tuhan, aku mau bersyukur kepada-Mu, dengan segenap hatiku. Di hadapan segala dewata kunyanyikan pujian bagi-Mu” (ay. 1 BIMK). Ia berkata, “[Tuhan] teramat luhur, tetapi yang hina [Dia] perhatikan juga” (ay. 6 BIMK).

    Allah, yang luhur dan kudus, memperhatikan kita, makhluk ciptaan-Nya, terutama saat kita merendahkan diri. Ketika kita meminta Allah untuk menolong kita memperhatikan orang lain dan bermurah hati kepada mereka, kita boleh bersyukur kepada-Nya karena Dia menegaskan bahwa kita memang hina tetapi sungguh-sungguh dikasihi.

    Oleh: Xochitl Dixon

    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana kesadaran akan kehinaan kita di hadapan Allah yang luhur itu mempengaruhi cara Anda memandang orang lain? Bagaimana cara Anda menunjukkan kasih kepada orang-orang yang berkebutuhan khusus di tengah komunitas Anda?

    Ya Allah, mampukanlah aku menerima semua orang dengan kebaikan melimpah dan kasih tanpa syarat yang telah Engkau tunjukkan kepadaku dari hari ke hari.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Daud tahu betul rasanya bertarung melawan kerajaan asing dan dewa-dewa mereka. Sebagai orang muda, ia menang melawan Goliat, yang mewakili dewa Filistin, Dagon (1 Samuel 5:1-8; 17:32-50). Ia pernah melihat Yahweh menang atas raja-raja (lihat 1 Samuel 27). Daud juga tahu janji Allah, bahwa kelak ia akan menjadi raja Israel (16:6-13).

    Dalam Mazmur 138, Daud mengungkapkan semua yang telah ia pelajari dalam hubungannya dengan Allah. Allah memperhatikan orang yang rendah hati, bukan yang kuat—tak peduli setinggi apa pun mereka yang kuat itu (ay. 6). Lagi pula, Yahweh lebih kuat daripada siapa pun juga, baik di surga maupun di bumi. Daud dapat memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya dengan penuh keyakinan, karena ia tahu ia aman terlindung. Karena rasa aman itulah ia berani memuji Yahweh, tak peduli apa pun yang mengancamnya. –Jed Ostoich

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB