Dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu. –1 Tawarikh 29:14
Baca: 1 Tawarikh 29:10-16
Pada suatu waktu, para pemimpin gereja kami mengajak seluruh jemaat untuk memberikan persembahan lebih, di luar persembahan mingguan, guna membangun sebuah gimnasium baru. Fasilitas tersebut akan digunakan untuk melayani keluarga-keluarga dalam lingkungan kami. Setelah mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh biaya medis yang dikeluarkan karena kondisi disabilitas yang saya alami, saya bertanya kepada suami, “Apakah kamu yakin kita bisa memberi lebih?” Ia mengangguk. “Toh, kita memberikan kepada Allah apa yang sudah menjadi milik-Nya,” katanya. “Dia akan menyediakan semua yang kita butuhkan.” Memang itulah yang Dia lakukan! Lebih dari satu dekade kemudian, jemaat kami masih merasakan anugerah dapat melayani Tuhan lewat pelayanan kami kepada para pengguna fasilitas tersebut.
Dalam 1 Tawarikh 29, kepada para pemimpin Israel, Raja Daud menunjukkan komitmennya untuk mendukung Salomo, putranya, sebagai penerus yang dipilih Allah dan yang akan membangun bait suci (ay. 1-5). Semua orang mengikuti jejak Daud, “menyatakan kerelaannya,” dan “bersukacita” (ay. 6,9). Daud memuji Allah dan menyatakan bahwa “segala-galanya yang ada di langit dan di bumi” adalah milik-Nya (ay. 11). Ia berdoa, “Ya Tuhan, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya” (ay. 16).
Saat kita merenungkan semua yang telah Allah lakukan dan berikan kepada kita, khususnya anugerah hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus, kita dapat mengungkapkan penyembahan kita dan menunjukkan rasa syukur serta kasih kita lewat kerelaan kita mempersembahkan kembali apa yang kita miliki kepada Allah, Sang Pemberi segala sesuatu yang baik!
Oleh: Xochitl Dixon
Renungkan dan Doakan
Bagaimana pemahaman Anda tentang persembahan berubah, saat menyadari bahwa segala sesuatu adalah milik Allah? Perubahan apa yang Anda rasakan, ketika Anda memberi dengan rasa syukur?
Allah Maha Kasih, terima kasih, karena Engkau adalah Pemelihara hidup kami yang murah hati dan setia.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Daud mengumpulkan “segala pembesar Israel” (1 Tawarikh 28:1) untuk membahas pembangunan bait suci (ps. 28; 29:1-9) dan untuk memahkotai Salomo sebagai raja (29:21-25). Daud menyediakan harta kerajaan dalam jumlah besar dan juga memberikan “sebagai tambahan pada segala yang telah [ia]sediakan . . . emas dan perak kepunyaan[nya] sendiri” (ay. 3). Para pembesar Israel itu mencontoh Daud dengan ikut memberikan kekayaan mereka “dengan tulus hati . . . kepada TUHAN” (ay. 9). Daud kemudian memimpin seluruh jemaat dalam penyembahan sepenuh hati—memuji Allah dan meninggikan kebesaran, kekekalan, kekuatan, kemuliaan, dan kedaulatan-Nya (ay. 10-13). Daud dengan rendah hati mengakui bahwa Allah sajalah pemilik segalanya! Apa pun yang mereka berikan kembali pada-Nya, sesungguhnya hanya mengembalikan kepada Allah apa yang terlebih dahulu Dia berikan dengan murah hati kepada mereka (ay. 14-16). –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar