Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. –Filipi 2:5
Baca: Filipi 2:1-11
Nyonya Charlene, ibunda teman saya Dwayne, berusia 94 tahun dengan tinggi sekitar 150 cm dan berat badan kurang dari 45 kg. Namun, beliau masih berusaha semampunya untuk merawat sang putra, yang tidak dapat mengurus diri sendiri karena terhalang oleh kondisi kesehatannya. Biasanya beliau tinggal di lantai atas di rumah mereka yang bertingkat dua. Ketika ada tamu yang berkunjung, dengan perlahan-lahan beliau akan menuruni 16 anak tangga sampai ke lantai bawah untuk menyambut mereka, sama seperti yang beliau lakukan untuk membantu merawat putra yang dikasihinya.
Tekad Ny. Charlene untuk melayani tanpa pamrih sungguh menyadarkan, menantang, sekaligus menginspirasi saya. Dengan mengutamakan kesejahteraan putranya di atas dirinya sendiri, beliau mempraktikkan nasihat Paulus dalam Filipi 2: “Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (ay. 3-4).
Merawat seseorang yang bergumul dengan masalah kesehatan atau kebutuhan tertentu bisa jadi membutuhkan biaya dan pengorbanan yang tidak sedikit. Ketika tuntutan hidup kita sendiri menyita banyak tenaga dan pikiran, mungkin kita tidak lagi bersungguh-sungguh memperhatikan kepentingan orang-orang terdekat kita, dan ini membuat mereka merasa kurang diperhatikan. Namun, orang percaya dipanggil Tuhan untuk melayani dengan rendah hati (lih. ay. 1-4). Dengan memberi diri, kita mengikuti teladan Yesus sekaligus menolong orang lain. Rasul Paulus mengingatkan kita: “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” (ay. 5).
Oleh: Arthur Jackson
Renungkan dan Doakan
Siapa yang menginspirasi Anda untuk lebih peduli dan mementingkan orang lain? Halangan apa yang Anda temui saat Anda berusaha memenuhi kebutuhan orang lain?
Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk lebih bersungguh-sungguh dalam melayani orang lain, demi kebaikan mereka.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Seruan Paulus agar pendengarnya meneladan kasih Yesus yang rela berkorban (Filipi 2:5-8), dimulai dengan panggilan untuk bersatu: “Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan” (ay. 2). Kesatuan sedalam itu dicapai bukan dengan menghilangkan perbedaan, tetapi dengan merelakan “kepentingan sendiri” dan “puji-pujian yang sia-sia” (ay. 3). Tujuannya adalah agar kita dapat memandang dan melayani orang lain dengan hati seperti Yesus. Ketika murid-murid Yesus hidup mengikuti teladan-Nya—dengan rendah hati dan kerelaan untuk melayani satu sama lain—kesatuan pun akan tercapai. –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar