Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” –Matius 4:19
Baca: Matius 4:18-22
Patty menghabiskan suatu sore di tepian sungai di wilayahnya, dengan memakai tongkat pancingnya untuk melemparkan suatu umpan ke dalam air. Karena baru pindah ke daerah tersebut, sebenarnya Patty tidak berharap menangkap ikan, melainkan ingin mencari teman baru. Umpannya bukanlah cacing atau umpan yang lazim digunakan. Dengan menggunakan tongkat pancingnya, ia menjulurkan bungkusan-bungkusan kue kering kepada orang-orang yang sedang mengarungi sungai dengan rakit pada musim panas. Ia memakai cara kreatif ini untuk menyapa tetangga-tetangga barunya, dan mereka semua tampaknya menikmati camilan manis darinya!
Cara Patty “menjala teman” jauh lebih harfiah daripada yang dimaksudkan Yesus saat Dia memanggil Petrus dan Andreas untuk mengikuti-Nya dalam hidup mereka. Kedua bersaudara itu adalah nelayan yang rajin menebarkan jala mereka di Danau Galilea. Yesus menyela pekerjaan mereka dan memanggil mereka untuk mengikut Dia. Dia juga mengutus mereka untuk menjadi “penjala manusia”, bukan ikan (Mat. 4:19). Tak lama kemudian, Yesus juga menyampaikan undangan yang sama kepada dua nelayan lainnya, Yakobus dan Yohanes. Mereka segera meninggalkan jala dan perahu mereka untuk mengikut Yesus.
Seperti para nelayan yang menjadi murid-murid pertama-Nya, Kristus mengundang kita untuk mengikut Dia dan memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang bermakna kekal, yaitu kehidupan rohani orang-orang yang kita temui. Kita dapat menawarkan kepada mereka apa yang membawa kepuasan sejati, yakni pengharapan abadi dari hidup bersama Yesus (Yoh. 4:13-14).
Oleh: Kirsten Holmberg
Renungkan dan Doakan
Siapa yang pertama kali berbicara kepada Anda tentang Yesus? Bagaimana Anda dapat meneruskan pengharapan yang Dia tawarkan itu kepada orang lain?
Tuhan Yesus, mampukanlah aku menjadi penjala manusia, agar orang lain dapat semakin mengenal-Mu.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Panggilan Kristus kepada murid-murid-Nya untuk mengikut Dia adalah tindakan yang strategis. Dia memulai pelayanan publik-Nya ketika “berumur kira-kira tiga puluh tahun” (Lukas 3:23), dan banyak ahli meyakini bahwa Dia melayani sekitar tiga tahun sebelum Dia disalibkan. Selama waktu itu, Dia memanggil dan mengajar murid-murid-Nya. Selain mengundang dua pasang kakak-beradik dari Galilea—Simon Petrus dan Andreas, Yakobus dan Yohanes (Matius 4:18-22)—Dia memanggil Matius (Lewi), seorang pemungut cukai: “Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: ”Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia” (Lukas 5:27-29). Aksi Matius yang menjangkau kalangannya sendiri patut kita tiru hari ini. –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar