Jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. –Yesaya 55:8
Baca: Yesaya 55:8-12
Bertahun-tahun lalu, suami saya memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Afrika bersama sekelompok anggota jemaatnya. Di saat-saat terakhir, rombongan itu ternyata batal melakukan perjalanan. Seluruh peserta sempat kecewa, tetapi uang yang telah mereka kumpulkan untuk tiket pesawat, biaya penginapan, dan makanan akhirnya disumbangkan kepada orang-orang yang semula ingin mereka kunjungi. Orang-orang itu kemudian memakai uang tersebut untuk membangun sebuah gedung yang menampung para korban kekerasan.
Baru-baru ini, dalam acara doa pagi, suami saya bertemu seseorang yang tinggal di desa yang nyaris ia kunjungi bertahun-tahun lalu itu. Orang tersebut adalah seorang guru yang bercerita bahwa ia berjalan melewati gedung tadi setiap hari. Ia menegaskan bahwa Allah telah memakai tempat itu untuk memberikan perlindungan bagi orang-orang yang kurang beruntung di wilayah tersebut.
Rencana dan keinginan kita tidak selalu sejalan dengan rencana Allah. Karena “rancangan-[Nya] bukanlah rancangan [kita], dan jalan [kita] bukanlah jalan [Nya]” (Yes. 55:8). Jalan Allah tidak hanya berbeda dengan jalan kita; jalan-Nya “seperti tingginya langit” dan juga lebih baik, karena apa yang Dia lakukan selalu konsisten dengan sifat diri-Nya (ay. 9). Kebenaran ini memberi kita pengharapan di saat upaya kita untuk melayani-Nya tidak berjalan sesuai dengan rencana yang sudah kita susun.
Mungkin perlu bertahun-tahun sebelum kita dapat melihat ke belakang dan menyaksikan campur tangan Allah dalam situasi-situasi tertentu. Namun, saat ini, ketika kita terus menjangkau dunia dalam nama-Nya, biarlah kita mengingat bahwa Allah selalu bekerja dengan penuh kuasa (ay. 11).
Oleh: Jennifer Benson Schuldt
Renungkan dan Doakan
Kapan Anda pernah dikecewakan oleh suatu peristiwa? Bagaimana Allah menggunakan hal tersebut untuk mengajari Anda sesuatu tentang diri-Nya?
Ya Allah, Engkau Maha Tahu. Saat aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi, tolonglah aku untuk mempercayai-Mu.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Kitab Yesaya adalah yang pertama dari lima kitab Nabi Besar. Sebutan “Nabi Besar” diberikan karena panjang kitab-kitabnya, bukan karena keutamaannya. Kitab-Kitab Nabi Besar yang lain adalah Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, dan Daniel. Yesaya adalah kitab terpanjang keenam di Alkitab, dengan dua kitab nubuatan lain—Yeremia dan Yehezkiel—bahkan lebih panjang lagi. Yesaya memuat banyak nubuatan yang berhubungan dengan penghakiman Allah dan banyak juga tentang Mesias yang akan datang. J.A. Martin dalam The Bible Knowledge Commentary menjelaskan: “Yesaya sangat memandang tinggi Allah. TUHAN dipandang sebagai Pemrakarsa setiap peristiwa dalam sejarah. Dia terpisah dan lebih besar dari semua ciptaan-Nya; tetapi Dia terlibat aktif dalam urusan-urusan ciptaan-Nya itu. Baik dalam tindakan-Nya terhadap dosa atau janji penebusan-Nya, Yesaya menampilkan kebesaran Allah yang berada di atas segala hal yang Dia ciptakan.” –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar