Hendaklah Saudara rendah hati dan lemah lembut. Bersabarlah seorang terhadap yang lain serta tenggang-menenggang dengan kasih. –Efesus 4:2 (FAYH)
Baca: Efesus 4:1-6
Beberapa hari lalu, saya berhenti di belakang sebuah mobil di suatu persimpangan jalan dan memperhatikan stiker berwarna cerah yang terpasang di jendela belakangnya, yang bertuliskan: “Pengemudi Baru. Mohon Bersabar.” Dengan banyaknya tindakan membabi buta di jalanan yang kita dengar (atau alami sendiri), stiker itu menjadi pengingat yang sangat baik agar kita dapat bersabar terhadap sesama pengemudi lainnya.
Saat menatap stiker tersebut, saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi apabila orang-orang membawa suatu penanda yang mengingatkan kita bahwa mereka adalah “Orangtua Baru” atau “Orang Kristen Baru.” Jika kita mengetahui apa yang sedang dialami oleh tetangga, rekan kerja, atau orang-orang yang kita temui sehari-hari, akankah kita menjadi lebih sabar dan bahkan rela menolong mereka untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi?
Mungkin selama ini kita melaju saja dalam hari-hari kita supaya tidak terganggu oleh urusan orang lain, tetapi coba pikirkan bagaimana Yesus memperlakukan orang lain. Dia tidak terburu-buru. Dia memiliki belas kasihan terhadap orang-orang dan menyempatkan diri untuk menghibur, mengajar, dan menunjukkan kasih kepada mereka yang Dia temui.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil “supaya hidup [kita] sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu” (Ef. 4:1). Rasul Paulus mengatakan bahwa hal itu termasuk bersikap “rendah hati dan lemah lembut. [Bersabar] seorang terhadap yang lain serta tenggang-menenggang dengan kasih” (ay. 2 FAYH), dan berusaha sekuat tenaga untuk hidup rukun dalam kedamaian dan kesatuan dengan sesama (ay. 3).
Kita mungkin tidak tahu kesulitan apa yang sedang dihadapi orang lain, tetapi kita dapat bersabar terhadap mereka. Marilah menjadi ungkapan kasih Yesus kepada setiap orang yang kita temui dalam keseharian kita.
Oleh: Nancy Gavilanes
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Anda dapat bersikap lebih sabar terhadap orang lain? Siapa yang dapat Anda berkati lewat kehadiran Anda hari ini?
Allah yang baik, tolonglah aku untuk bersikap lebih sabar dan murah hati kepada orang-orang yang Engkau tempatkan dalam kehidupanku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Ketika menyerukan agar orang percaya bersikap lemah lembut dan sabar dalam hubungan dengan satu sama lain, Paulus tahu itu sangat tidak mudah. “Bersabarlah seorang terhadap yang lain” (Efesus 4:2 FAYH) juga bisa diterjemahkan sebagai “saling menanggung beban dalam kasih.” Kata yang sama digunakan juga di Markus 9:19, di mana Yesus berkata, “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, . . . Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu?”
Paulus tidak dengan naif membayangkan bahwa sesama orang percaya dapat tetap bersatu dengan mudah, dan ia tak meminta jemaat untuk selalu merasa baik-baik saja dengan satu sama lain. Justru, dengan mengikuti teladan Kristus yang melayani dengan lemah lembut dan sabar, umat Tuhan perlu memutuskan untuk “[berusaha] sungguh-sungguh (Efesus 4:3 BIMK) untuk terus mengupayakan kesatuan, meski sulit. Bahkan dengan adanya perbedaan dan konflik yang tajam, masih memungkinkan bagi kita untuk saling mengasihi seperti Kristus. –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar