• Allah Atas Awal yang Baru 2025-05-05

    Manasye berdoa kepada-Nya. Maka Tuhan mengabulkan doanya. –2 Tawarikh 33:13

    “Pedagang Kematian Telah Wafat!” Itulah judul berita kematian yang mungkin menyebabkan Alfred Nobel, penemu dinamit, mengubah haluan hidupnya. Namun, surat kabar tersebut membuat kesalahan—Alfred masih hidup, dan saudaranya, Ludvig, yang meninggal. Ketika Alfred menyadari bahwa ia akan dikenang oleh karena penemuannya yang berbahaya dan merenggut banyak nyawa, ia memutuskan untuk menyumbangkan sejumlah besar kekayaannya untuk memberikan penghargaan bagi orang-orang yang telah memberi manfaat bagi kemanusiaan. Penghargaan tersebut kemudian dikenal sebagai Hadiah Nobel.

    Lebih dari 2.000 tahun sebelumnya, seorang pria berpengaruh lainnya juga mengalami perubahan hati. Manasye, raja Yehuda, telah memberontak terhadap Allah. Sebagai akibatnya, ia ditawan ke Babel. Namun, “dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati Tuhan,” dan “berdoa kepada-Nya.” Allah pun mengabulkan permohonan Manasye dan “membawanya kembali ke Yerusalem dan memulihkan kedudukannya sebagai raja” (2 Taw. 33:12-13). Manasye menghabiskan sisa pemerintahannya dalam damai, melayani Allah, dan berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki kesalahan yang pernah ia lakukan sebelumnya.

    “Tuhan mengabulkan doa” Manasye (ay. 13). Allah digerakkan oleh perendahan diri manusia. Ketika kita menyadari bahwa kita perlu mengubah haluan hidup kita dan berpaling kepada-Nya, Dia tidak pernah menolak kita. Dia akan memberi kita anugerah yang sesungguhnya tidak layak kita terima dan memperbarui kita dengan kasih yang rela berkorban, yang telah Dia tunjukkan dengan limpah di kayu salib. Kita dapa menjalani awal yang baru bersama-Nya.

    Oleh: James Banks

    Renungkan dan Doakan

    Bagian mana dari hidup Anda yang membutuhkan perubahan? Bagaimana Anda akan berpaling kepada Allah hari ini?

    Bapa yang Maha Pemurah, terima kasih, karena Engkau tidak akan pernah menolakku. Tolonglah aku untuk berpaling kepada-Mu dengan segenap hatiku, dalam semua hal yang kulakukan hari ini.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....

    WAWASAN

    Lima puluh lima tahun masa kepemimpinan Manasye, raja Yehuda, dirangkum di 2 Raja-Raja 21:2: “Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.” Manasye “mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan” dan “membuat patung Asyera” (21:3), tiang suci untuk menghormati dewi kafir Asyera. Selain itu, Manasye “mencurahkan darah orang yang tidak bersalah sedemikian banyak” dan membuat rakyatnya turut berdosa seperti dirinya (ay. 16). Hidupnya dijelaskan lebih lanjut dalam 2 Tawarikh 33. Ia menajiskan Bait Suci dengan mendirikan “mezbah-mezbah untuk para Baal” dan “sujud menyembah kepada segenap tentara langit” (ay. 3). Ia bahkan mengorbankan anak-anaknya sendiri (ay. 6). Namun, setelah ditawan di Babel, Manasye berdoa dengan merendahkan dirinya di hadapan Allah, kembali berkuasa di Yerusalem, dan mengakhiri kekuasaannya dengan berusaha keras memperbaiki kesalahan-kesalahannya (ay. 10-17). Demikian pula, kita dapat berbalik kepada Allah untuk menerima awal yang baru. –Alyson Kieda

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB