Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau. –Yesaya 41:10
Baca: Yesaya 41:10-13
Setelah gempa bumi yang menghancurkan Turki pada bulan Februari 2023, sebuah foto yang menyentuh muncul dalam pemberitaan, Foto itu menggambarkan seorang ayah yang duduk di antara puing-puing sambil memegang tangan yang menjulur dari dalam reruntuhan—tangan putrinya. Kita melihat tepi kasur tempat sang putri tadinya tidur, dan kita melihat jari-jari tak bernyawa yang sekarang dipegang sang ayah. Wajahnya yang suram menandakan dukanya yang sangat mendalam.
Dari wajah sang ayah yang penuh kesedihan ini, saya melihat cerminan dari Bapa Surgawi kita sendiri. Kitab Kejadian menyatakan bahwa Allah berduka atas kerusakan ciptaan-Nya yang diakibatkan oleh dosa: “Hal itu memilukan hati-Nya” (6:6). Nabi Yesaya, saat berbicara tentang Mesias yang akan datang di kemudian hari, berkata, “Ia . . . seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan” (53:3). Allah berduka bagi kita dan bersama kita. Dia duduk di tepi puing-puing kehidupan kita, sambil berusaha meraih kita: “Sebab Aku ini, Tuhan, Allahmu, memegang tangan kananmu” (41:13).
Apa pun kehancuran yang sedang Anda hadapi—keadaan yang tragis, kepergian orang terkasih, atau mungkin akibat dari dosa Anda sendiri—ketahuilah bahwa Allah berduka bersama Anda. Apa pun gempa yang telah mengguncang hidup Anda, lihatlah bahwa Allah sedang menggapai tangan Anda. Apa pun kesedihan Anda saat ini, dengarlah Allah Mahakasih yang berkata kepada Anda, “Janganlah takut; Akulah yang menolong engkau” (ay. 13).
Oleh: Kenneth Petersen
Renungkan dan Doakan
Guncangan hebat apa yang pernah Anda alami dalam hidup, baik saat ini maupun di masa lalu? Apa artinya bagi Anda bahwa Allah berduka bersama Anda?
Allah Bapaku, yang berduka bersamaku dan bagiku, terima kasih untuk “tangan kanan-Mu yang penuh dengan keadilan.”
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Yesaya 41 diawali dengan Allah menghardik “pulau-pulau” dan “bangsa-bangsa” (ay. 1). Dia bertanya secara retoris: “Siapakah yang menggerakkan dia dari timur?” (ay. 2). Allah sendiri yang menggerakkan “dia.” Yang dimaksud itu adalah Koresh, raja Persia yang baru akan lahir 150 tahun kemudian, tetapi yang disebutkan namanya oleh Yesaya (44:28–45:1). Allah menggelari raja Persia yang akan datang itu sebagai “yang Kuurapi” (45:1)—artinya Allah akan menggunakan Koresh untuk menghukum mereka yang menaklukkan bangsa-Nya. Dia akan melakukan itu “oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku" (ay. 4).
Jika dibandingkan dengan tujuh ayat pertama dari Yesaya 41, ayat 8-20 menunjukkan adanya pergeseran nada: “Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku . . .” (ay. 8). Allah menghibur bangsa-Nya yang telah lama dianiaya: “”Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau” (ay. 9). Dia juga Allah yang berduka bersama kita, dan Dia ingin menghibur kita hari ini. –Tim Gustafson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar