• Mengasihi Kebenaran 2025-05-23

    Orang-orang . . . binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. –2 Tesalonika 2:10

    Jack benci dengan sekolah. Pelajaran aljabar, tata bahasa, dan tabel periodik membuatnya bosan. Namun, ia suka membangun rumah. Sang ayah mengajaknya ikut bekerja di musim panas, dan Jack merasa sangat gembira. Jack baru berusia 16 tahun, tetapi ia tahu betul soal semen, sirap, dan cara membuat dinding. Apa yang membedakan pelajaran sekolah dengan ilmu bangunan? Cinta. Jack mencintai yang satu dan tidak mencintai yang lain. Cinta itu mendorongnya ingin tahu lebih dan lebih lagi.

    Sebagai orang percaya, kita harus “mengasihi kebenaran” (2 Tes. 2:10). Paulus mengatakan bahwa si pendurhaka akan menggunakan “tanda-tanda dan mujizat palsu” (ay. 9) untuk menipu “orang-orang yang harus binasa” (ay. 10). Mengapa mereka binasa? “Karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka” (ay. 10). Kegagalan mereka untuk mengasihi kebenaran membuat mereka buta terhadap kebenaran. Alhasil, mereka akan kena tipu (ay. 11).

    Apa yang kita ketahui? Pertanyaan penting ini tergantung pada pertanyaan yang lebih mendasar: apa yang kita kasihi? Hasrat diri akan mencondongkan hati kita dan mengarahkan pikiran kita. Kita menghargai apa yang kita cintai. Kita melindunginya dan mencari lebih banyak lagi. Jika kita mengasihi kebenaran dan hikmat, kita akan mencarinya bagai emas yang berharga (Ams. 3:13-14, 4:7-9). Keduanya akan menjaga kita. “Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya” (4:6).

    Apakah hikmat yang sejati itu? Yesus berkata bahwa itu adalah diri-Nya. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yoh. 14:6). Pertanyaan terpenting kita adalah siapa yang kita kasihi? Kasihilah Yesus, maka Anda akan mempelajari jalan-jalan-Nya. Dia akan menjaga hidup Anda dengan membimbing Anda ke dalam kebenaran-Nya.

    Oleh: Mike Wittmer

    Renungkan dan Doakan

    Mengapa penting bagi kita untuk mengasihi kebenaran? Mengapa Yesus mengatakan bahwa Dia adalah kebenaran?

    Bapa terkasih, penuhilah hatiku dengan kasih kepada-Mu dan kasih kepada kebenaran.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...

    WAWASAN

    Menerima kebenaran adalah sikap yang sangat penting untuk orang percaya, karena Dialah kebenaran itu sendiri (Yohanes 14:6). Yudas Iskariot adalah contoh klasik dari seseorang yang telah berkesempatan untuk mengikut Yesus sungguh-sungguh, tetapi tidak melakukannya. Hidup Yudas dan penjelasan Paulus tentang Iblis dalam 2 Tesalonika memiliki beberapa kesamaan. Pertama, Iblis bekerja dalam keduanya. Lukas 22:3 berkata “Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot,” dan 2 Tesalonika 2:9 berkata “Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis.” Lebih lanjut, Yohanes 17:12 menyebut Yudas sebagai “dia yang telah ditentukan untuk binasa,” istilah yang juga ditemukan di 2 Tesalonika 2:3: “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa.” Rencana Iblis adalah tipu daya yang kemudian membawa kepada kebinasaan. Kita dapat menghindari tipu dayanya dengan cara mengasihi Yesus dan menerima kebenaran-Nya. –Arthur Jackson

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB