Nama Tuhan adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat. –Amsal 18:10
Baca: Amsal 18:10-11
Pada suatu perjalanan di larut malam, setelah berkendara selama 15 jam, kami dikejutkan oleh peringatan tentang datangnya tornado. Peringatan itu memerintahkan kami untuk segera berlindung. Seolah diberi isyarat, petir pun menyambar di langit, dan angin kencang menghantam jendela mobil kami. Kami memacu kendaraan keluar dari jalan raya dan memarkirnya di dekat sebuah gedung hotel yang terbuat dari beton. Sambil berlari cepat-cepat ke dalam gedung, kami bersyukur dapat menemukan tempat perlindungan yang aman.
Kesulitan mengingatkan bahwa kita membutuhkan tempat yang aman untuk bertahan. Amsal 18:10 mengatakan, “Nama Tuhan adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.” Para teolog menyatakan bahwa frasa “nama Tuhan” menunjuk kepada keseluruhan diri Allah. Seluruh sifat-Nya memberikan rasa aman saat kita berlindung di dalam Dia. Karena Allah itu pemurah, Dia menerima kita. Karena Allah itu baik, Dia mendengarkan kita. Karena Allah itu penuh kasih, Dia berempati dengan kita.
Namun, Allah bukanlah salah satu cara untuk mengatasi masalah. Dia lebih dari sekadar solusi yang cepat atau pengalih perhatian dari masalah yang ada. Berlindung di dalam Dia berarti memilih untuk mengutamakan pertolongan-Nya di atas segala sesuatu. Kita dapat berlari kepada-Nya dalam doa, merenungkan Kitab Suci, atau berserah kepada Roh Kudus di saat kita merasa tertekan dan cemas. Dari waktu ke waktu, kebiasaan-kebiasaan tersebut akan mendorong kita untuk seumur hidup bersandar kepada Dia, tempat perlindungan kita yang sejati.
Oleh: Jennifer Benson Schuldt
Renungkan dan Doakan
Mengapa Anda cenderung memilih untuk mengandalkan diri sendiri daripada mengutamakan pertolongan Allah? Sifat Allah manakah yang paling menghibur Anda di tengah badai kehidupan?
Terima kasih, ya Allah, karena Engkaulah tempat yang aman bagiku. Tolonglah aku untuk berharap kepada-Mu dalam setiap pergumulan.
Amin
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Kitab Amsal termasuk dalam bagian Perjanjian Lama yang dikenal sebagai Literatur Hikmat. Letak kitab itu memang sesuai, karena isinya adalah kumpulan perkataan-perkataan hikmat dari orang-orang bijak di Israel kuno. Sebagian besar nasihat ini datang dari Raja Salomo, yang diberikan Allah hikmat yang besar (1 Raja-Raja 3:5-8). Allah berkata bahwa takkan ada orang sebelum atau sesudah dirinya yang lebih bijak darinya (ay. 12). Dengan banyaknya hikmat ilahi dalam Amsal yang berakar dari hikmat yang dikaruniakan Allah kepada Salomo, penting bagi kita untuk membaca kata-kata yang mengubahkan hidup itu dengan teliti. Hikmat Allah dalam Alkitab hanya salah satu dari pemberian-Nya yang berharga bagi kita. Dia juga memberikan Roh Kudus, yang diam di dalam kita, untuk menolong kita mengenal serta mengalami perlindungan dan pertolongan yang sangat kita butuhkan. –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread

Tidak ada komentar:
Posting Komentar