Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku. –Ratapan 3:58
Baca: Ratapan 3:31-42, 58-59
“Terkadang dalam hidup ini kita melihat hal-hal yang tidak dapat kita lupakan lagi,” kata Alexander McLean kepada pembawa acara program TV 60 Minutes. Warga London Selatan itu berusia 18 tahun ketika ia pergi ke Uganda untuk membantu pekerjaan di penjara dan rumah sakit. Di situlah McLean melihat sesuatu yang tidak dapat ia lupakan—seorang lelaki tua terbaring tak berdaya di samping sebuah toilet. Laki-laki itu kemudian dirawat oleh McLean selama lima hari, sebelum akhirnya meninggal.
Pengalaman itu memantik semangat dalam diri McLean. Ia meraih gelar sarjana hukum dan kembali ke Afrika untuk membantu kaum yang tersisihkan. Ia kemudian mendirikan Justice Defenders, sebuah organisasi yang memberi bantuan hukum bagi para narapidana.
Banyak orang hidup dalam kondisi yang sebenarnya tidak akan dapat kita “lupakan lagi”—seandainya kita melihatnya. Namun, sayangnya, kita tidak melihatnya. Dalam ratapannya atas tanah airnya yang hancur, Nabi Yeremia mencurahkan isi hatinya karena merasa tidak terlihat. “Acuh tak acuhkah kamu sekalian yang berlalu?” serunya. “Pandanglah dan lihatlah, apakah ada kesedihan seperti kesedihan yang ditimpakan Tuhan kepadaku?” (Rat. 1:12).
Hati Yeremia sakit bukan hanya demi dirinya sendiri, tetapi juga demi semua orang yang tertindas. “Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia, kalau hak orang dibelokkan . . . masakan Tuhan tidak melihatnya?” tanyanya secara retoris (3:34-36). Namun, Yeremia melihat pengharapan. “Tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan,” katanya. “Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku” (ay. 31,58).
Di sekitar kita ada kaum yang “tidak terlihat.” Allah, yang telah menebus kita, memanggil kita untuk melihat dan melayani mereka dengan kesanggupan yang dianugerahkan-Nya bagi kita.
Oleh: Tim Gustafson
Renungkan dan Doakan
Siapakah yang “tak terlihat” di sekitar Anda? Bagaimana Anda akan melihat mereka? Apa yang akan Anda lakukan?
Bapa, berilah aku mata untuk melihat orang-orang yang membutuhkan, dan mampukan aku untuk menunjukkan kasih-Mu kepada mereka.
Amin
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Di Ratapan 3:36, kata yang diterjemahkan sebagai melihat adalah kata Ibrani ra’ah (“memandang,” “memperhatikan dengan sungguh,” “mendapat suatu penglihatan”). Kata ini juga muncul tiga kali di Kejadian 16:13, ketika Allah melihat dan memelihara hidup Hagar ketika ia melarikan diri dari Sara: “Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: ‘Engkaulah El-Roi (Allah yang melihat).’ Sebab katanya: ‘Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?’” Di ayat 14 kita membaca juga, “Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lahai-Roi.” Lahai Roi secara harfiah berarti “sumur milik Allah yang hidup, yang melihat aku.” Kita dapat meminta Allah yang “melihat” untuk memampukan kita melihat orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan pertolongan. –Arthur
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar