Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang. –1 Petrus 4:10
Baca: 1 Petrus 4:7-11
Dalam sebuah pertunjukan yang menyayat hati berjudul Pilgrim: The Musical, Leisa berdiri di depan area khusus untuk rekan Tuli dan, dengan menggunakan bahasa isyarat, ia secara ekspresif menerjemahkan pertunjukan tersebut. Pertunjukan musikal yang didasarkan dari buku The Pilgrim’s Progress karya John Bunyan tentang perjalanan iman seorang pria tersebut sangat mengharukan, begitu pula dengan cara Leisa membawakan penerjemahannya.
Ketika ditanya tentang penerjemahannya itu, Leisa berkata, “Saya membantu pertunjukan ini dengan menjadi penerjemah karena saya berpikir Injil seharusnya dapat diterima oleh setiap orang. Para rekan Tuli adalah kelompok yang biasanya terabaikan.” Ia melanjutkan, “Sungguh menyedihkan bahwa kurang dari dua persen rekan Tuli di seluruh dunia yang sudah mendengar tentang Tuhan Yesus.” Leisa menggunakan karunianya agar para rekan Tuli dapat mengenal Yesus.
Seperti Leisa, kita dipanggil untuk menggunakan beragam karunia dan kemampuan kita untuk menjadi saksi dari kasih Allah dan menarik orang lain kepada Yesus—untuk memberi dampak bagi dunia dengan kabar baik dari-Nya. Rasul Petrus menulis, “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah” (1 Ptr. 4:10). Karunia-karunia itu termasuk mengasihi dan mendoakan orang lain (ay. 7-8). Baik Anda seorang pemberi semangat, pelayan di belakang layar, guru, pembicara, pendoa syafaat, atau memiliki karunia atau kemampuan lain, Allah dapat memakai diri Anda untuk melayani orang lain. Anda hanya perlu meminta, maka Dia akan menunjukkan jalannya.
Oleh: Alyson Kieda
Renungkan dan Doakan
Kapan Anda pertama kali mengenal Injil? Karunia apa yang dapat Anda gunakan untuk melayani Allah?
Ya Allah, tolonglah aku menemukan cara untuk melayani-Mu, dengan caraku melayani orang lain.
Amin
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Allah memberi karunia-karunia rohani (kemampuan khusus) kepada orang-orang percaya untuk melayani sesama dan membangun gereja (1 Korintus 12:7,11; 14:12; 1 Petrus 4:10-11). Rasul Paulus mencatat adanya beragam karunia, “tetapi semuanya diberi oleh Roh yang satu” (1 Korintus 12:4 BIMK; lihat ay. 11). Karunia-karunia itu bukanlah kemampuan alamiah diri kita (meski kemampuan alamiah itu juga dapat digunakan untuk memuliakan Allah). Karunia rohani adalah pemberian supernatural dari Roh Kudus yang digunakan “untuk kepentingan bersama” (ay. 7)—untuk memberkati dan mengajar orang lain, dan akhirnya memuliakan Allah. Menurut Petrus, karunia-karunia rohani itu terbagi atas karunia berbicara dan melayani (1 Petrus 4:11). Dalam 1 Korintus 12, Paulus mencatat sembilan karunia: hikmat, pengetahuan, iman, kesembuhan, mukjizat, nubuat, membedakan roh, bahasa roh, dan menafsirkan bahasa roh (ay. 8-10). Ia juga menyebutkan adanya karunia-karunia lain (Roma 12:3-8; Efesus 4:11). Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menggunakan karunia-karunia rohani kita untuk melayani dan mengasihi orang lain. –Alyson Kieda
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar