• Menggali untuk Menemukan Makna 2025-07-14

    Mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air. –Yeremia 2:13

    Baca: Yeremia 2:5-13

    Kami memiliki anak anjing baru, yang kami beri nama Winston. Berbagai aktivitas dilakukannya: menggigit, tidur, makan. Oh, Winston juga menggali. Namun, ia tidak menggali dengan asal-asalan. Ia membuat semacam terowongan, seperti mau melarikan diri dari penjara. Ia melakukannya dengan beringas, rusuh, dan juga mengotori dirinya sendiri.

    Mengapa anjing itu menggali begitu rupa? pikir saya baru-baru ini. Kemudian saya sadar: Saya sendiri juga menggali—“menggali” berbagai hal yang saya harap dapat membuat saya bahagia. Memang bukan selalu hal-hal yang buruk, tetapi ketika saya begitu gigih mencari kepuasan dari sesuatu di luar Allah, saya menjadi seorang penggali. Menggali untuk menemukan makna dari sesuatu di luar Allah hanya membuat saya mengotori diri sendiri dan tidak kunjung puas.

    Nabi Yeremia menegur Israel karena menjadi penggali: “Mereka meninggalkan Aku,” kata Allah melalui sang nabi, “untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air” (Yer. 2:13). Allah mendisiplinkan umat-Nya karena mereka telah melalaikan Dia. Mereka telah menggali kolam mereka sendiri dengan maksud untuk memuaskan dahaga mereka yang terdalam. Namun, Allah mengingatkan mereka bahwa hanya Dialah “sumber air yang hidup” (ay. 13). Dalam Yohanes 4, Yesus menawarkan air yang hidup itu kepada seorang perempuan di tepi sumur, yang juga telah berusaha menggali kepuasan bagi dirinya di tempat lain (ay. 10-26).

    Adakalanya kita juga menjadi penggali seperti itu. Namun, Allah dengan murah hati menawarkan untuk mengganti penggalian kita yang sia-sia dengan kepuasan sejati yang diberikan oleh air hidup-Nya, satu-satunya yang sanggup memuaskan dahaga jiwa kita yang terdalam.

    Oleh: Adam R. Holz

    Renungkan dan Doakan

    Di mana Anda cenderung melakukan penggalian untuk menemukan makna, harapan, atau kepuasan hidup? Bagaimana Anda dapat mempercayakan area kehidupan ini kepada Allah?

    Bapa, biarlah aku mengecap dan melihat bahwa Engkaulah yang sesungguhnya dirindukan oleh jiwaku. Tolong aku juga menghentikan penggalian yang sia-sia itu dengan beristirahat di dalam-Mu.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu 

    WAWASAN

    Allah berfirman kepada Yeremia bahwa Yehuda dan Yerusalem akan diserbu oleh bangsa-bangsa utara, karena umat-Nya memilih untuk menyembah berhala (Yeremia 1:14-16) daripada menyembah Allah yang hidup dan yang mengasihi mereka. Allah bertanya, “Kesalahan apa didapati leluhurmu pada-Ku, sehingga mereka mengkhianati Aku?” (2:5 BIMK). Yehuda menyembah berhala dari generasi ke generasi, sehingga Allah berkata, “Sekarang umat-Ku Kuperkarakan lagi, dan keturunannya Kuadili” (ay. 9 BIMK). Namun, Dia juga mendesak mereka, “Hai umat yang tidak setia, kembalilah kepada-Ku!” (3:14 BIMK). Pada suatu hari, Allah akan memberi mereka “gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku" yang akan memimpin “dengan pengetahuan dan pengertian” (ay. 15). Allah terus mengejar umat-Nya, dan hanya Dia yang menyediakan apa yang akan memuaskan jiwa mereka. –Tim Gustafson

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Mengasihi Yesus Terutama 2025-07-17

Tidak akan ada orang miskin di antaramu. Ulangan 15:4 Baca: Ulangan 15: 1- 11 Sejumlah anggota jemaat bertanya mengapa gereja mereka memasan...

Halaman FB