• Keputusan yang Berani 2025-08-11

    Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes . . . , heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. –Kisah Para Rasul 4:13

    Baca: Kisah Para Rasul 4:1-2, 5-13

    Saat Franco Zeffirelli berencana untuk memfilmkan kisah Romeo dan Juliet karya Shakespeare, ia mengambil keputusan yang berani. Zeffirelli memilih dua aktor yang belum dikenal untuk memerankan kedua karakter utamanya dan menegaskan bahwa usia mereka harus mendekati usia karakter seperti yang dituliskan oleh Shakespeare. Zeffirelli akhirnya memilih Leonard Whiting yang berusia 17 tahun sebagai Romeo dan Olivia Hussey yang berusia 16 tahun sebagai Juliet.

    Sejumlah pihak mungkin berpikir bahwa Yesus mengambil risiko serupa saat memilih murid-murid-Nya, yang kemudian Dia utus untuk menyebarkan pesan tentang keselamatan dari-Nya ke seluruh dunia. Itulah yang terjadi saat para pemimpin agama menangkap dan menginterogasi beberapa dari mereka. Lalu, Kisah Para Rasul 4:13 mengatakan, “Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka.”

    Apa yang sesungguhnya terjadi dengan para nelayan sederhana itu meniadakan semua risiko: “Mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus” (4:13). Para murid yang kelihatannya tidak memenuhi syarat itu tidak hanya mengikut Kristus, tetapi juga memiliki janji-Nya bahwa Dia akan selalu menyertai mereka (Mat. 28:20). Janji itu juga berlaku bagi kita (Ibr. 13:5), dan kita dapat meyakini bahwa, dengan penyertaan dan anugerah-Nya, tidak ada tugas di depan kita yang terlalu besar bagi-Nya.

    Oleh: Bill Crowder

    Renungkan dan Doakan

    Ketika merasa kewalahan, bagaimana biasanya Anda merespons tekanan yang ada? Bagaimana Anda dapat mengundang Yesus untuk menolong Anda dalam masa-masa penuh tantangan itu?

    Tuhan Yesus, ampunilah aku, ketika aku sering melangkah dengan kekuatan dan akal budiku sendiri. Ajarlah aku untuk bergantung pada-Mu dalam setiap momen yang kuhadapi.

    Amin 

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu 

    WAWASAN

    Kisah Para Rasul 4 mencatat bahwa orang-orang Saduki “sangat marah” ketika para rasul mengajarkan bahwa “dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati” (ay. 2). Orang Saduki adalah salah satu dari dua kelompok pemimpin agama Yahudi yang berpengaruh dalam Alkitab; kelompok lainnya adalah kaum Farisi. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada keyakinan tentang kebangkitan secara jasmani. Orang Saduki menolak adanya kehidupan sesudah kematian dan tidak percaya pada kebangkitan jasmani di masa mendatang, sedangkan orang Farisi meyakini keduanya.

    Ketika Petrus berhadapan dengan orang Saduki, ia dimampukan oleh Roh Kudus untuk dengan berani menyatakan tentang kebangkitan Yesus (ay. 8,10). Sebagai orang percaya yang didiami oleh Roh Kudus, kita pun dapat mengalami kehadiran dan kasih karunia Yesus yang memampukan kita. –Monica La Rose

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Tidak Malu Bersaksi bagi Yesus 2025-09-09

Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita. –2 Timotius 1:8 Baca: 2 Timotius 1:6-12 Sebelum mati martir karena imannya yang teguh di dalam Y...

Halaman FB