Marilah kita . . . berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita . . . dengan mata yang tertuju kepada Yesus. –Ibrani 12:1-2
Baca: Ibrani 12:1-3
Andrew merasa sangat frustrasi saat mengajari putranya naik sepeda. Anaknya yang berusia 5 tahun itu selalu miring ke satu sisi lalu jatuh. Setelah menyadari bahwa penyebabnya adalah karena putranya terus melihat ke satu sisi saja, Andrew mendapat ide. “Kamu lihat tiang itu?” tanyanya. “Coba lihat terus tiang itu, lalu kayuh.” Putranya melakukan hal itu, dan kali ini ia berhasil mengayuh terus tanpa jatuh!
Kejadian itu menjadi pelajaran berharga buat Andrew sendiri. Ketika menceritakan pengalaman itu kepada kelompok kecilnya, ia menyimpulkan: Apa yang kita fokuskan akan menentukan tujuan kita. Tidak heran jika Ibrani 12:2 memanggil kita untuk memiliki “mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.”
Tanggung jawab dan rutinitas hidup dapat mengalihkan perhatian kita dari perjalanan rohani kita, demikian pula dengan kebiasaan dan obsesi berdosa yang menjerat kita (ay. 1). Namun, jika kita tetap memusatkan pandangan kita kepada Yesus dan memohon Dia memampukan kita untuk menempatkan Dia sebagai yang utama dalam pikiran, keputusan, dan tindakan kita, maka Dia akan memimpin kita dalam segala perbuatan dan perkataan kita. Pimpinan-Nya memampukan kita untuk selalu dekat dengan-Nya dalam perlombaan hidup yang kita jalani di dunia ini. Hal ini tidak mudah, tetapi Allah rindu menolong kita untuk memenuhi setiap peranan yang Dia percayakan. Dia akan memberi kita kekuatan untuk bertahan dan mengatasi segala sesuatu yang merintangi langkah kita agar kita tidak “menjadi lemah dan putus asa” (ay. 3).
Oleh: Leslie Koh
Renungkan dan Doakan
Apa yang pertama kali Anda pikirkan atau lakukan, saat Anda harus membuat keputusan atau merespons situasi tertentu? Bagaimana Anda dapat mengizinkan perkataan, perbuatan, dan pikiran Anda dipimpin oleh Yesus?
Tuhan Yesus, tolonglah aku menjaga mataku untuk terus tertuju kepada-Mu dalam hidup ini. Ajari aku untuk selalu berpaling kepada-Mu terlebih dahulu, karena Engkaulah segalanya yang kubutuhkan.
Amin
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Penulis Kitab Ibrani menguatkan para pembacanya dengan menyebut orang-orang percaya yang “penuh iman” dari Perjanjian Lama (lihat Ibrani 11), dan menyebut mereka sebagai “banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita” (12:1). Namun, ayat 2 mengarahkan perhatian pembaca kepada teladan iman yang utama—Yesus. Dia disebut sebagai “Sang Pencipta dan Penyempurna iman” (AYT). Istilah “pencipta” diterjemahkan dari kata Yunani archēgos, yang dalam versi lain disebut “pelopor.” Seorang penafsir mendefinisikan archēgos sebagai “pemimpin tertinggi—yang memimpin dalam segalanya, sehingga layak menjadi contoh.” Kata archēgos hanya digunakan empat kali dalam Perjanjian Baru: Kisah Para Rasul 3:15 dan 5:31 [Pemimpin]; Ibrani 2:10 dan 12:2.
Sementara itu, kata yang diterjemahkan sebagai “penyempurna” adalah teleiōtēs, dan hanya muncul satu kali di seluruh Perjanjian Baru, yakni di Ibrani 12:2 ini. Menurut Thayer’s Greek Lexicon, Kristus adalah “pribadi yang dalam diri-Nya sendiri menyempurnakan iman, dan oleh karena itu menjadi teladan terbesar iman itu sendiri.” Dengan terus memandang kepada Kristus, kita memiliki teladan iman yang paling sempurna. –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar