Jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”, kamu berbuat baik. –Yakobus 2:8
Baca: Yakobus 1:19-27
Setelah hujan badai di akhir musim panas menerjang kota kami, kami harus mengurus kerusakan rumah kami akibat pohon tumbang, ditambah pembersihan besar-besaran terhadap halaman kami yang dipenuhi dedaunan dan ranting. Saat saya menghabiskan sepanjang hari berikutnya dengan membereskan kerusakan dan puing-puing pohon, saya mencoba untuk menghibur diri dengan mengatakan berulang-ulang: “Kami tidak punya pohon!” Itu memang benar. Selain tiga pohon pinus mungil setinggi 90 cm, kami tidak memelihara pohon. Namun, saya menghabiskan banyak waktu membersihkan sisa-sisa badai atau dedaunan yang jatuh dari pohon-pohon milik tetangga.
Bagaimana kita dapat berinteraksi dengan sesama kita—terutama ketika apa yang mereka lakukan atau katakan mengganggu kita? Alkitab sangat jelas tentang hal ini, dengan menyatakan “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” sembilan kali—termasuk Imamat 19:18, Matius 19:19, Markus 12:31, Galatia 5:14, dan Yakobus 2:8. Bahkan, inilah perintah terbesar kedua yang diberikan Allah kepada kita. Yang pertama adalah “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu . . . jiwamu . . . kekuatanmu dan . . . akal budimu” (Luk. 10:27). Salah satu kunci untuk menunjukkan kasih kepada sesama adalah cara kita berinteraksi dengan mereka. Yakobus menjelaskan hal ini dengan berkata, “Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah” (1:19).
Memang ini tidak selalu mudah untuk dilakukan, karena berlawanan dengan watak kita. Namun, mengasihi sesama haruslah menjadi respons pertama kita. Dengan pertolongan Allah, marilah kita memancarkan terang kasih Yesus kepada mereka yang berbagi hidup dengan kita, yaitu sesama kita.
Oleh: Dave Branon
Renungkan dan Doakan
Hal apa dari orang lain yang mengganggu Anda? Bagaimana Anda dapat menangani masalah tersebut dengan kasih?
Ya Bapa, terima kasih untuk sesamaku—baik tetangga di rumah maupun orang-orang yang berinteraksi denganku setiap hari. Tolonglah aku untuk mengasihi mereka dengan kasih Kristus.
Amin
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Yakobus menulis, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (2:8), dan kasih itu harus dinyatakan lewat perbuatan kita (1:19-20). Lukas 10 juga menyinggung perintah ini, tetapi melangkah lebih jauh dengan menjawab pertanyaan, “Siapakah sesamaku manusia?” (ay. 29), serta menggambarkan makna dari jawabannya. Dalam dialog dengan “seorang ahli Taurat” (ay. 25), Yesus merespons dengan menceritakan perumpamaan Orang Samaria yang Murah Hati (ay. 30-37). Kisah tersebut menegaskan bahwa Allah menghendaki kita menunjukkan kasih kepada sesama yang melampaui batas kebangsaan, afiliasi politik, atau perbedaan lainnya. Sesama kita juga termasuk mereka yang menderita dan tak berdaya.
Sebagaimana Yesus berbelas kasih kepada kita, kita pun dipanggil untuk mengasihi orang lain. Ketika kita melakukannya, kita “berbuat baik” (Yakobus 2:8). Paulus menegaskan, “[Kasih] tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. . . . Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran” (1 Korintus 13:5-6). –Alyson Kieda
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar