• Tak Pernah Sendirian 2025-08-05

    Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. –Ulangan 31:6

    Baca: Ulangan 31:1-8

    Selama bertahun-tahun, saya sudah menyemangati dan mendoakan orang-orang yang berjuang melawan kesepian yang ditimbulkan oleh berbagai alasan: para penghuni panti jompo yang tidak pernah dikunjungi keluarganya, seorang janda yang menghabiskan banyak waktu di luar rumah agar tidak sendirian di rumahnya yang kosong, para pemimpin pelayanan yang tidak bisa menceritakan isi hati mereka kepada sembarang orang, serta orang-orang tunawisma yang merasa diabaikan dan sendirian.

    Rasa kesepian dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Lembaga Kesehatan Publik di AS mengeluarkan laporan pada bulan Mei 2023 yang memperingatkan publik tentang wabah kesepian. Sekitar setengah dari populasi orang dewasa di AS mengatakan bahwa mereka pernah mengalami kesepian, dan dampak kesepian sama mematikannya dengan mengisap selusin batang rokok setiap hari, menurut laporan tersebut.

    Ketika Musa sedang bersiap untuk menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada penerusnya, Yosua, ia ingin meyakinkan bangsa Israel bahwa mereka tidak akan maju berperang sendirian saat mereka memasuki tanah perjanjian: “Janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau” (Ul. 31:6). Ia juga mengingatkan pemimpin baru mereka, Yosua, bahwa “Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau” (ay. 8).

    Musa mengakhiri pesannya dengan kata-kata yang dapat menyemangati kita hari ini: “Janganlah takut dan janganlah patah hati” (ay. 8).

    Ketika merasa kesepian, kiranya kita dikuatkan karena mengetahui bahwa Allah tidak akan pernah membiarkan atau meninggalkan kita.

    Oleh: Nancy Gavilanes

    Renungkan dan Doakan

    Mengapa penting untuk mengetahui bahwa sesungguhnya kita tidak akan pernah sendirian? Bagaimana Anda terhibur saat mengetahui bahwa Allah selalu bersama Anda?

    Ya Allah, terima kasih, karena aku tidak pernah sendirian.

    WAWASAN

    Dalam Kitab Ulangan, Musa mengulang sejarah perjalanan umat Israel menuju tanah perjanjian dalam tiga pidato utama (ps.1–4; 5–26; 27–34). Empat puluh tahun pendisiplinan Allah telah berlalu. Semua orang Israel berusia 20 tahun ke atas yang meninggalkan Mesir telah mati, kecuali Musa, Yosua, dan Kaleb (Bilangan 14:29-35). Musa mendesak generasi baru Israel untuk belajar dari sejarah kelam ketidaktaatan mereka dan memilih percaya kepada Allah (Ulangan 31:4-6). Musa sendiri tidak diizinkan masuk ke Kanaan karena tidak menghormati kekudusan Allah di Kadesh—ia memukul batu, bukan berbicara kepadanya seperti yang diperintahkan (Bilangan 20:1-13; Mazmur 106:32-33). Namun, Allah memperkenankan Musa untuk melihat tanah Kanaan dari puncak gunung Nebo (Ulangan 34:1-5).

    Seperti Dia menyertai Israel, Allah pun menyertai setiap orang percaya, bahkan di saat kita merasa sendirian. –K.T. Sim

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Tak Berdaya, tetapi Tetap Berdoa 2025-09-10

Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu. –2 Tawarikh 20:12 Baca: 2 Tawarikh 20:2-4, 6-12, 15 Hati An...

Halaman FB