• Menjadi Berkat 2025-08-25

    Usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang. –1 Tesalonika 5:15

    Baca: 1 Tesalonika 5:15-18

    Dalam pertandingan sengit antara Eagles dan Pioneers, dua tim sepak bola SMA lokal yang sudah lama bersaing, pemain Eagles berhasil mencetak gol ke gawang lawan. Bola memang masuk ke gawang, tetapi keluar lagi melalui lubang pada jaring di belakang gawang. Wasit tidak melihat bola masuk ke gawang, dan karena melihat bola berada di luar gawang, ia memutuskan gol itu tidak dihitung. Pelatih Pioneers yang melihat gol tersebut bisa saja tetap diam, tetapi dengan sukarela ia menguatkan gugatan pelatih Eagles atas gol tadi. Wasit akhirnya mengesahkan gol tersebut, dan Pioneers pun kalah dengan skor 3-2.

    Memang mudah untuk bersuara jika hal itu menguntungkan kita, tetapi Alkitab mendorong orang-orang percaya untuk “[mengusahakan] senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang” (1 Tes. 5:15). Selain mendorong kita untuk mengatasi kecenderungan kita yang hanya mau berbuat baik kepada teman-teman kita sendiri, perintah yang tidak mudah itu juga mendorong kita berusaha berbuat baik kepada lawan kita tanpa mengharapkan keuntungan atau “mengharapkan balasan” (Luk. 6:35) dari tindakan kita.

    Perbuatan baik kepada lawan atau saingan kita itu contohnya seperti membela usaha rekan kerja kita agar mencapai target penjualannya, meski itu berarti dirinya yang akan mendapatkan bonus yang lebih besar, atau membantu menyapu dedaunan yang gugur di halaman tetangga, sekalipun kemungkinan orang itu tidak akan mengucapkan terima kasih.

    Lewat ketekunan kita berbuat baik kepada orang lain, kita menunjukkan bahwa kasih Allah menjangkau semua orang.

    Oleh: Lisa M. Samra

    Renungkan dan Doakan

    Pernahkah Anda menolong tim lawan memperoleh haknya, meski itu berarti kekalahan bagi tim Anda? Bagaimana tindakan seperti itu dapat memperlihatkan kasih Allah?

    Tuhan Yesus, tolonglah aku dalam upayaku berbuat baik kepada orang lain dengan kuasa Roh Kudus, bahkan ketika itu terasa sulit.

    Amin, selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.

    WAWASAN

    Dalam nasihat terakhirnya kepada jemaat Tesalonika (1 Tesalonika 5:12-18), Paulus tidak memberi arahan dengan serampangan, melainkan tetap mendorong mereka untuk “hidup . . . berkenan kepada Allah” (4:1). Mereka perlu “saling mendorong dan saling menguatkan” (5:11 BIMK), menegur mereka yang hidup tak tertib, menghibur yang berbeban berat, menguatkan yang lemah, dan bersabar terhadap semua orang (ay. 14). Orang percaya harus memiliki sikap yang berbeda sama sekali dengan mereka yang belum mengenal Tuhan dalam menghadapi pihak yang menyakiti atau menganiaya mereka. Alih-alih membalas dendam, mereka perlu berusaha "selalu untuk berbuat baik, seorang kepada yang lain dan kepada semua orang” (ay. 15 BIMK).

    Gereja adalah komunitas orang-orang yang telah diampuni, dan orang yang diampuni adalah pengampun. Di Galatia 6:10, Paulus juga mengingatkan, “Selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” Melakukan kebaikan kepada siapa pun dan komunitas kita adalah sikap yang menyenangkan hati Allah. –K.T. Sim

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Tidak Malu Bersaksi bagi Yesus 2025-09-09

Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita. –2 Timotius 1:8 Baca: 2 Timotius 1:6-12 Sebelum mati martir karena imannya yang teguh di dalam Y...

Halaman FB