• Penyeberangan Domba 2025-08-26

    Aku sendiri akan menjadi Gembala mereka, dan membaringkan mereka dengan damai. Demikianlah firman Tuhan Allah. –Yehezkiel 34:15 (FAYH)

    Baca: Yehezkiel 34:11-16

    Lalu lintas terhenti, tetapi saya tidak tahu alasannya. Tidak banyak mobil di jalan, jadi saya tidak mengerti mengapa harus berhenti. Lalu, saya sangat terkejut sekaligus senang melihat ribuan ekor domba muncul dan menyeberangi jalan raya. Sebagai pendatang baru di Idaho, saya belum terbiasa dengan migrasi tahunan yang dijalani domba-domba ke kaki bukit Boise setiap musim semi. Para peternak lokal mengawal kawanan mereka ke kaki bukit, tempat mereka merumput langsung dari sumbernya selama musim panas.

    Karena saya hanya pernah tinggal di daerah perkotaan dan pinggiran kota sepanjang hidup saya, bagi saya pemandangan itu sungguh luar biasa. Namun, domba adalah bagian kehidupan yang lazim pada zaman Yehezkiel (dan pada sebagian besar sejarah yang tercatat dalam Alkitab). Sang nabi menggunakan sesuatu yang sudah akrab bagi bangsanya, yaitu domba dan penggembalaan, untuk menyampaikan pesan Allah tentang penghiburan dan pengharapan.

    Yehezkiel menyampaikan kata-kata penghiburan dan pengharapan kepada bangsa Israel, dengan mengatakan bahwa meski mereka sudah bertahun-tahun berada dalam kesusahan di Babel—sebagai akibat dari pemberontakan mereka yang berulang-ulang terhadap Allah—suatu hari nanti Dia akan membawa mereka “pulang ke negerinya” (Yeh. 34:13 FAYH). Di sana, seperti seorang gembala, Allah “akan menyediakan bagi domba-domba-Ku padang rumput yang baik” tempat “berbaring . . . menikmati rumput gunung yang subur” (ay. 14 FAYH).

    Allah menunjukkan kepedulian yang sama terhadap umat-Nya saat ini. Kita dapat mempercayai Sang Gembala Agung untuk memimpin kita di tengah jalan kehidupan—meski kita mungkin merasa “tercerai” bagaikan domba di tengah kesulitan (ay. 12)—menuju padang rumput yang baik (ay. 13-14).

    Oleh: Kirsten Holmberg

    Renungkan dan Doakan

    Kapan Allah pernah memimpin Anda melewati masa-masa sulit? Bagaimana Anda dapat mempercayai Gembala Anda hari ini?

    Terima kasih, ya Allah, karena Engkaulah Gembala Agungku yang penuh kasih dan dapat dipercaya.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...

    WAWASAN

    Dalam Perjanjian Lama, raja-raja Israel kerap disebut sebagai gembala umat Allah (Bilangan 27:17; 2 Samuel 5:2; Yehezkiel 37:24). Sebagai penguasa, mereka diharapkan memerintah dengan keadilan dan kebenaran. Sebagai gembala, mereka harus memelihara, menuntun, merawat, dan melindungi umat Allah. Sayangnya, banyak raja Israel gagal menjalankan peran ganda itu dengan setia (Yehezkiel 34). Allah pun menyatakan, “Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya” (ay. 11). Dalam Yesaya 40:10-11, Allah digambarkan sebagai Gembala sekaligus Raja: “[Tuhan ALLAH] datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. . . . Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya.”

    Nabi Mikha bernubuat tentang seorang pemimpin yang akan lahir di Betlehem, “memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala” dan kelak datang untuk “menggembalakan [umat Allah]” (Mikha 5:1,3). Yesus adalah penggenapan nubuat itu—Allah sekaligus Gembala yang mengenal kita dan rela menyerahkan nyawa-Nya bagi kita (Yohanes 10:11,14). –K.T. Sim

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Tidak Malu Bersaksi bagi Yesus 2025-09-09

Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita. –2 Timotius 1:8 Baca: 2 Timotius 1:6-12 Sebelum mati martir karena imannya yang teguh di dalam Y...

Halaman FB