• Berjalan dalam Terang Kristus 2025-10-15

    Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. –1 Yohanes 1:6

    Baca: 1 Yohanes 1:5-10

    Sewaktu kedua keponakan perempuan saya masih kecil, mereka biasa merayu saya untuk bermain bersama mereka setelah makan malam. Mereka akan mematikan semua lampu di rumah, dan kami pun berjalan pelan-pelan sambil menyeret kaki di dalam kegelapan, saling berpegangan dan tertawa. Mereka senang menakut-nakuti diri sendiri dengan memilih untuk berjalan dalam gelap, karena tahu bahwa mereka bisa menyalakan kembali lampunya kapan saja.

    Dalam suratnya kepada jemaat mula-mula, Rasul Yohanes berbicara tentang pilihan untuk berjalan dalam suatu kegelapan yang lain. 1 Yohanes 1:6 menyebut dosa sebagai “kegelapan.” Hidup di dalam kegelapan di sini bukanlah penyimpangan sesaat, melainkan keputusan untuk terus melakukan apa yang salah. Yohanes mengingatkan kita bahwa Allah kita yang kudus “adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan” (ay. 5). Jadi, saat kita mengatakan bahwa kita memiliki relasi dengan-Nya, tetapi terus dengan sengaja berbuat dosa, “kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran” (ay. 6). Yesus, Sang terang dunia, sudah datang supaya “barangsiapa mengikut [Dia], ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yoh. 8:12).

    Setelah kita berkelana dalam kegelapan rohani dan kemudian berbalik kepada Allah dalam pertobatan, oleh kasih karunia-Nya, kita dapat hidup lagi di dalam terang-Nya dengan mengikuti segala jalan dan kehendak-Nya. Dia akan “mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yoh. 1:9). Hanya dengan hidup dalam ketaatan kepada Allah, kita dapat menikmati sepenuhnya berkat dari hubungan dengan-Nya dan dengan saudara-saudari seiman kita (ay. 7).

    Oleh: Karen Huang

    Renungkan dan Doakan

    Pernahkah Anda memilih untuk “hidup di dalam kegelapan”? Bagaimana pilihan tersebut berdampak pada hubungan Anda dengan Allah dan dengan saudara seiman?

    Terima kasih, ya Allah, atas pengampunan dan pertolongan-Mu. Mampukanlah aku untuk berjalan dalam terang-Mu.

    Amin 

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu 

    WAWASAN

    Pembukaan Surat 1 Yohanes (1:1-4) menggemakan awal Injil yang juga ditulis Yohanes (Yohanes 1:1-18). Dalam Injilnya, sang rasul menulis, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Yohanes 1:1). Surat 1 Yohanes dimulai dengan, “Apa yang telah ada sejak semula . . .” (1:1).

    Injil Yohanes bersaksi tentang Yesus, “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia” (ay. 4). Dalam 1 Yohanes, ia menyatakan, “Hidup itu [Yesus] telah dinyatakan” (1 Yohanes 1:2). Paralel ini berlanjut ketika Injil Yohanes menyebut Kristus sebagai “Terang yang sesungguhnya” (Yohanes 1:9), sementara dalam suratnya, Yohanes menegaskan, “Allah adalah terang” (1 Yohanes 1:5).

    Yohanes lalu mendorong kita untuk “hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang” (ay. 7). Ketika kita membuka dosa-dosa kita di bawah terang Yesus, kita akan menerima pengampunan melalui darah-Nya (ay. 7,9). –Tim Gustafson

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Siapakah Sesamaku Manusia? 2025-12-16

Pergilah, dan perbuatlah demikian! –Lukas 10:37 Baca: Lukas 10:25-34, 36-37 Dari ranjang rumah sakitnya, wajah Marie Coble berseri-seri meny...

Halaman FB