• Hidup bersama Yesus 2025-11-18

    Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia. –2 Timotius 2:11

    Baca: 2 Timotius 2:8-13

    Dokter Christian Ntizimira merasa Allah memanggilnya untuk menyediakan perawatan paliatif di wilayah-wilayah yang kurang terlayani di negara asalnya, Rwanda. Banyak rekannya tidak bisa melihat nilai penting dari perawatan tersebut karena “pasien-pasien itu sepertinya tidak lagi memiliki harapan.” Namun, Ntizimira mendapati bahwa bagi para pasien dan keluarga mereka, “kehadirannya menyalakan kembali harapan di tengah keadaan yang kelam.” Semangat Ntizimira dijaga oleh keyakinannya bahwa kematian dan kebangkitan Yesus sanggup memperbarui cara kita menghadapi kematian, sebab “kematian Kristus adalah sumber kehidupan.”

    Dalam 2 Timotius, Rasul Paulus bersaksi bagaimana kenyataan bahwa Yesus, yang “oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa” (1:10), mengubah caranya memahami penderitaan yang dialaminya. Walaupun Paulus adalah seorang tahanan yang sedang menghadapi ancaman hukuman mati (2:9), kebangkitan Yesus menjaga dirinya tetap dalam panggilannya—yaitu untuk menuntun orang lain kepada keselamatan di dalam Kristus (ay. 10). Karena “jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia” (ay. 11-12).

    Mati dengan Yesus tidak hanya mengacu pada kematian secara fisik yang dialami setiap orang percaya. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus menjelaskan bahwa, seperti yang dilambangkan dalam baptisan, orang percaya disatukan dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya (Rm. 6:4-8).

    Karena Kristus hidup dalam kita, kita dapat tetap hidup dan bersaksi bagi-Nya, sekalipun kita harus menghadapi kengerian maut.

    Oleh: Monica La Rose

    Renungkan dan Doakan

    Kapan Anda pernah secara tidak terduga merasakan pengharapan menyala kembali dalam hati Anda? Bagaimana orang percaya dapat menjadi saksi dari kebangkitan Kristus?

    Allah yang penuh rahmat, mampukanlah aku untuk menjadi saksi dari kasih dan pengharapan yang terdapat dalam Kristus Yesus.

    Amin 

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu 

    WAWASAN

    Paulus menguatkan Timotius untuk tetap bertekun di tengah penderitaan demi Injil (2 Timotius 2:3) dan menasihatinya: “Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati” (ay. 8). Kematian dan kebangkitan Kristus adalah fondasi iman orang percaya. Sang rasul juga mengingatkan kita bahwa mereka yang bertekun di tengah penderitaan demi nama Kristus akan kelak memerintah bersama-Nya. Sebaliknya, mereka yang menyangkal-Nya di bawah penganiayaan akan ditolak-Nya (ay. 12; lihat juga Matius 10:22,32-33; Ibrani 10:38-39).

    Kesetiaan Kristus menjadi kekuatan kita untuk tabah menderita. Bahkan ketika komitmen kita goyah, kesetiaan-Nya tidak berubah: “Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya” (2 Timotius 2:13). Menghadapi kematian, kita tetap dapat bersaksi tentang Yesus, karena “Ia yang memanggil [kita] adalah setia” (1 Tesalonika 5:24). –K.T. Sim

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Siapakah Sesamaku Manusia? 2025-12-16

Pergilah, dan perbuatlah demikian! –Lukas 10:37 Baca: Lukas 10:25-34, 36-37 Dari ranjang rumah sakitnya, wajah Marie Coble berseri-seri meny...

Halaman FB