• Kebaikan bagi yang Menderita 2025-11-13

    Janganlah memandang rendah saudaramu, pada hari kemalangannya. –Obaja 1:12

    Baca: Obaja 1:4-9, 12-13

    Pada bulan Agustus 2023, salah satu kebakaran hutan paling mematikan dalam sejarah AS menghancurkan kota Lahaina, Hawaii, dengan korban meninggal dunia 99 orang dan memusnahkan lebih dari 2.000 bangunan. Saat warga masih berduka akibat kehancuran tersebut, mereka merasakan trauma baru ketika sekumpulan orang menjarah bangunan-bangunan yang ada, dan para makelar yang serakah mencoba mengambil alih tanah di sana.

    Nafsu serakah untuk mengambil keuntungan dari situasi tragis menjadi latar belakang dari pesan Allah yang tegas kepada bangsa Edom. Nabi Obaja memperingatkan Edom, musuh Israel selama turun-temurun (Yeh. 35:5), tentang keadilan Allah yang akan ditegakkan, karena orang Edom memanfaatkan keunggulan geografis mereka (Ob. 1:3), kekayaan yang mereka miliki (ay. 6), aliansi dengan bangsa-bangsa lain (ay. 7), kebijaksanaan (ay. 8), serta kekuatan militer (ay. 9) untuk menindas kaum yang lemah. Obaja juga menegur sikap bangsa Edom yang meninggikan diri waktu bangsa Israel dibuang ke pembuangan. Alih-alih menunjukkan belas kasihan, orang Edom menjarah rumah-rumah orang Israel dan mengadakan pawai kemenangan di tengah kota-kota Israel yang telah dikalahkan (ay. 12-13).

    Meski penduduk Lahaina menyaksikan segala perbuatan tercela tadi, mereka juga merasakan kebaikan ketika gereja-gereja di pulau tersebut menjadi tempat penampungan yang menyediakan perteduhan, makanan hangat, dan perlengkapan darurat.

    Ketika melihat seseorang sedang menderita, kita juga dihadapkan pada pilihan yang sama. Kita dapat memilih untuk memanfaatkan penderitaan mereka. Atau sebaliknya, kita dapat bertindak sesuai dengan cara yang Allah kehendaki, seperti yang dilakukan gereja-gereja di Lahaina, dengan menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati.

    Oleh: Lisa M. Samra

    Renungkan dan Doakan

    Pernahkah Anda tergoda untuk mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain? Bagaimana kasih Allah mendorong kita untuk memilih berbuat baik?

    Ya Allah, tolonglah aku untuk menunjukkan kebaikan, ketika seseorang sedang terluka atau menderita.

    Amin 

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu 

    WAWASAN

    Pengkhianatan Edom terhadap Israel menyisakan luka yang jauh lebih dalam daripada sekadar satu bangsa memanfaatkan kemalangan bangsa lain (Obaja 1:1-13). Edom adalah keturunan Esau, saudara kembar Yakub (Kejadian 25:24-30). Ketegangan antara kedua saudara itu berlangsung di sepanjang hidup mereka, tetapi paling jelas terlukiskan dalam tindakan Yakub merebut hak kesulungan Esau dan berkat dari ayah mereka (Kejadian 25:29-34; 27:1-41). Ketegangan keluarga ini terus mendera keturunan Yakub—yaitu Israel—selama berabad-abad (lihat Bilangan 20:14-21).

    Nubuatan dalam Kitab Obaja mengecam Edom yang bersukacita atas penghakiman yang menimpa Yehuda dan memanfaatkan penderitaan saudara mereka itu (Obaja 1:12-14; lihat juga Amos 1:11-12). Ketika orang lain menderita, kita memuliakan Allah bukan dengan mengambil keuntungan, tetapi dengan menunjukkan kebaikan dan kemurahan hati. –Jed Ostoich

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Siapakah Sesamaku Manusia? 2025-12-16

Pergilah, dan perbuatlah demikian! –Lukas 10:37 Baca: Lukas 10:25-34, 36-37 Dari ranjang rumah sakitnya, wajah Marie Coble berseri-seri meny...

Halaman FB