Gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu. –Yesaya 55:12
Baca: Yesaya 55:6-13
“Lihat, Opa! Pohon-pohon itu melambai-lambai kepada Allah!” Saat kami melihat pepohonan betula muda merunduk tertiup angin sebelum badai datang, pengamatan cucu laki-laki saya yang menarik itu membuat saya tersenyum dan bertanya, Apakah saya memiliki iman yang imajinatif seperti itu?
Berkaca pada kisah Musa dan semak yang terbakar, penyair Elizabeth Barrett Browning menulis bahwa “Bumi ini dijejali surga, / Dan setiap semak membara dengan Allah; / Namun hanya yang melihatlah, yang menanggalkan kasutnya.” Pekerjaan tangan Allah jelas terlihat di sekeliling kita dalam keajaiban ciptaan-Nya, dan suatu hari, saat bumi diperbarui, yang kita lihat akan jauh berbeda dari yang pernah ada sebelumnya.
Allah memberi tahu kita tentang hari tersebut ketika Dia menyatakannya melalui Nabi Yesaya, “Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan” (Yes. 55:12). Gunung-gunung bersorak-sorai? Pohon-pohonan bertepuk tangan? Mengapa tidak? Paulus mencatat bahwa “alam akan dibebaskan dari kuasa yang menghancurkannya dan akan turut dimerdekakan dan diagungkan bersama-sama dengan anak-anak Allah” (Rm. 8:21 BIS).
Yesus pernah berbicara tentang batu yang berteriak (Luk. 19:40), dan kata-kata-Nya mengingatkan pada nubuat Nabi Yesaya tentang apa yang menanti mereka yang datang kepada-Nya untuk diselamatkan. Ketika kita memandang kepada-Nya dengan iman yang membayangkan perbuatan-perbuatan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah, kita akan melihat keajaiban-keajaiban-Nya terus ada untuk selamanya!
Oleh: James Banks
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Anda membayangkan bumi yang baru dalam Kerajaan Allah yang kekal? Bagaimana Anda akan memuliakan Allah dengan imajinasi Anda hari ini?
Allah yang penuh kasih, aku memuji-Mu, karena tidak ada yang lebih kreatif daripada-Mu! Aku menanti-nantikan untuk melihat keajaiban diri-Mu dan segala yang sanggup Engkau lakukan!
Amin...
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Membaca kitab-kitab nubuatan bisa jadi tidak mudah dilakukan, karena kita harus memperhatikan betul-betul untuk mengetahui siapa yang sedang berbicara. Dalam Yesaya 55:1-5, Allah berbicara; ayat-ayat 6-7 menandai perpindahan kepada Yesaya sebagai pembicara. Nabi Yesaya mendorong para pendengarnya untuk memperhatikan pesan Allah. Apa isi pesan itu? Allah mengundang semua orang yang berkekurangan: “Datanglah . . . tanpa membayar, dan makanlah!” (ay. 1 BIS) dan “Dengarlah, . . . datanglah kepada-Ku” (ay. 3 BIS). Yesaya menguatkan pesan itu dengan mendesak umat, “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui” (ay. 6), dan sikap itu menuntut pertobatan: “Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya,” bahkan “meninggalkan rancangannya” (ay. 7). Dengan kemampuan sendiri, perbuatan maupun pemikiran kita tidak akan dapat menyenangkan Allah (ay. 8). Untuk itu, kita membutuhkan “Yang Mahakudus, Allah Israel” (ay. 5)—Yesus itu sendiri. –Tim Gustafson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar