Firman-Ku . . . akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. –Yesaya 55:11
Baca: Yesaya 55:9-11
Walk On adalah memoar menarik dari Ben Malcolmson. Ia seorang siswa yang nyaris tidak memiliki pengalaman bermain futbol dan menjadi seorang “walk on”—pemain yang tidak direkrut—untuk tim Universitas Southern California yang berhasil meraih gelar juara Rose Bowl tahun 2007. Tadinya, sebagai jurnalis di majalah kampus, Malcolmson ingin menulis tentang proses perekrutan pemain yang melelahkan. Tak disangka-sangka, ia berhasil lolos masuk tim.
Setelah bergabung dalam tim, iman Malcolmson mendorongnya untuk mengenali kehendak Allah baginya dalam kesempatan tak terduga ini. Namun, sikap enggan yang ditunjukkan rekan-rekan satu timnya untuk mendiskusikan iman membuat Malcolmson putus asa. Saat berdoa memohon petunjuk, ia membaca sebuah ayat dalam Kitab Yesaya yang begitu kuat mengingatkannya. Allah berkata, ”Firman-Ku . . . akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Yes. 55:11). Terinspirasi oleh perkataan Yesaya, diam-diam Malcolmson memberikan Alkitab kepada setiap pemain dalam tim. Lagi-lagi ia menghadapi penolakan. Namun, bertahun-tahun kemudian, ia mengetahui bahwa salah seorang pemain sempat membaca Alkitab pemberiannya. Tak lama sebelum kematiannya yang tragis, pemain tersebut memperlihatkan hubungan dan dahaganya akan Allah yang ditemukannya dalam lembaran-lembaran Alkitab.
Mungkin banyak di antara kita pernah bercerita tentang Yesus kepada teman atau keluarga, tetapi ditanggapi dengan acuh tak acuh atau bahkan ditolak mentah-mentah. Namun, meskipun kita tidak langsung melihat hasilnya, kebenaran Allah tetap berkuasa dan akan memenuhi tujuan yang dikehendaki-Nya pada waktu-Nya sendiri.
Oleh: Lisa M. Samra
Renungkan dan Doakan
Pernahkah Anda menyaksikan kuasa Kitab Suci bekerja? Bagaimana hal itu telah membawa berkat bagi Anda?
Bapa Surgawi, terima kasih karena Engkau memastikan bahwa firman-Mu akan mencapai tujuan yang Engkau kehendaki.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Nabi Yesaya mendorong umat Allah untuk kembali kepada-Nya (Yesaya 55:6-7) dengan menekankan bahwa jalan Allah tidak sama dengan jalan kita (ay. 8). Dia jauh lebih murah hati dan pengampun; “Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (ay. 7). Lebih lanjut Yesaya dengan jelas menggambarkan alasan mendasar untuk kembali kepada Allah, yaitu bahwa Allah benar-benar dapat dipercaya dan diandalkan untuk melakukan kebaikan bagi umat-Nya.
Yesaya memakai perumpamaan tentang hujan (ay. 10-11) untuk menjelaskan hal ini. Di Timur Dekat kuno, karena turunnya hujan menjadi faktor penentu apakah orang akan menderita kelaparan atau mendapatkan panen, bertahan hidup atau mati, perbandingan yang digunakan Yesaya pastilah berdampak sangat kuat. Menurut Yesaya, turunnya hujan membuat bumi “subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan” (ay. 10). Seperti hujan, firman dan perbuatan Allah demi umat-Nya akan selalu membawa kebaikan, sukacita, dan kehidupan yang berlimpah (ay. 11-13). –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar