• Mahakarya dalam Diri Kita

    Kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik. –Efesus 2:10


    Baca: Efesus 2:1-10


    Dalam majalah The Atlantic, Arthur C. Brooks menceritakan kunjungannya ke Museum Istana Nasional di Taiwan. Museum tersebut memiliki salah satu koleksi seni Tiongkok terbanyak di dunia. Seorang pemandu museum bertanya, “Apa yang Anda pikirkan ketika saya meminta Anda membayangkan sebuah karya seni yang baru akan dibuat?” Brooks berkata, “Mungkin sebuah kanvas kosong.” Pemandu itu membalas, “Coba lihat dari sisi lain: Seni itu sudah ada, dan tugas sang seniman hanyalah untuk menyingkapkannya.”


    Dalam Efesus 2:10, kata buatan, yang kadang diterjemahkan sebagai “hasil karya” atau “mahakarya”, berasal dari kata Yunani poiÄ“ma. Dari kata ini kita memperoleh kata “poetry” (puisi). Allah telah menciptakan kita sebagai suatu karya seni, puisi yang hidup. Namun, diri kita sebagai karya seni telah menjadi kabur. “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu” (ay. 1). Mengutip kata-kata pemandu museum: “Seni [diri kita] sudah ada, dan tugas Sang Seniman Ilahi adalah untuk menyingkapkannya.” Allah memang sedang memulihkan kita, mahakarya-Nya: “Allah yang kaya dengan rahmat, . . . telah menghidupkan kita” (ay. 4-5).


    Saat menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan, kita dapat terhibur karena mengetahui bahwa Sang Seniman Ilahi sedang bekerja: “Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Flp. 2:13). Ketahuilah bahwa Allah terus bekerja di dalam diri Anda untuk menyingkapkan mahakarya-Nya.


    Oleh: Kenneth Petersen


    Renungkan dan Doakan

    Dalam hal apa saja karya seni diri Anda sebagai mahakarya Allah telah menjadi kabur? Bagaimana Anda merasakan Allah bekerja dalam hidup Anda sekarang ini?


    Allah Pencipta kami, terima kasih, karena Engkau telah menjadikan diriku salah satu mahakarya-Mu.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Efesus 2:1-10 mengandung tiga peralihan penting. Pertama, Paulus berbicara mengenai peralihan dari kematian kepada kehidupan: “Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita” (ay. 4-5). Peralihan kedua berkaitan dengan yang pertama. Ketika kita dibawa dari kematian kepada kehidupan, perilaku kita juga berubah. Kita beralih dari “mengikuti jalan dunia” (ay. 2), “durhaka” (ay. 2), dan “hidup di dalam hawa nafsu daging” (ay. 3) kepada “pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya” (ay. 10). Terakhir, Paulus bergeser dari kata ganti orang kedua kamu kepada kata ganti orang pertama kita. Hal itu menunjukkan kesatuan semua orang yang percaya kepada Yesus sebagai satu keluarga. –J.R. Hudberg


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB