Persembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. –Roma 12:1
Baca: Roma 12:1-3
Ketika O. Henry, penulis asal Amerika Serikat, menulis cerita Natal terkenalnya yang berjudul “The Gift of the Magi” pada tahun 1905, ia sendiri sedang berjuang untuk bangkit dari pergumulan pribadi. Meski demikian, ia berhasil menulis suatu kisah inspiratif yang menekankan karakter serupa Kristus yang sangat indah, yakni pengorbanan. Dalam cerita tersebut, seorang istri yang miskin menjual rambut panjangnya yang indah pada malam Natal demi membeli seutas rantai emas untuk jam saku suaminya. Akan tetapi, belakangan sang istri baru tahu bahwa sang suami sudah menjual jam sakunya agar dapat membelikan seperangkat sirkam untuk rambut indahnya.
Jadi, apa pemberian terbesar mereka bagi satu sama lain? Pengorbanan. Perbuatan mereka masing-masing telah menunjukkan rasa cinta yang besar.
Dalam hal itu, kisah tadi menggambarkan hadiah penuh kasih yang diberikan orang-orang majus untuk kanak-kanak Kristus setelah kelahiran-Nya (Mat. 2:1,11). Namun, lebih daripada hadiah-hadiah itu, Yesus kemudian bertumbuh dewasa dan kelak memberikan nyawa-Nya bagi seluruh dunia.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang percaya dapat memperlihatkan pemberian-Nya yang agung itu lewat kerelaan kita berkorban bagi orang lain, berupa waktu, harta benda, maupun perilaku yang menunjukkan kasih. Itulah yang dituliskan Rasul Paulus, “Saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah” (Rm. 12:1). Tidak ada hadiah yang lebih baik daripada pengorbanan kita bagi orang lain dalam terang kasih Yesus.
Oleh: Patricia Raybon
Renungkan dan Doakan
Apa hadiah penuh pengorbanan yang pernah Anda terima dari seseorang, yang mengingatkan Anda kepada kasih Kristus? Pengorbanan apa yang dapat Anda berikan sebagai balasannya?
Ya Allah, dalam hidupku sehari-hari, kiranya aku dapat memperlihatkan karakter Yesus kepada orang lain, dengan mengorbankan kebutuhanku demi kebutuhan mereka.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Dalam Roma 11, Paulus menulis kepada jemaat di Roma tentang bagaimana keselamatan di dalam Kristus ditawarkan kepada setiap orang: umat Israel yang tersisa dan masih setia (ay. 1-10) dan bangsa-bangsa bukan Yahudi yang telah dicangkokkan ke dalam umat Tuhan (ay. 11-24). Hati orang Israel yang mengeras akan dilembutkan sehingga semua akan menerima Yesus sebagai Mesias (ay. 25-32). Di dalam ayat-ayat penutup (ay. 33-36), sang rasul tidak dapat menahan dirinya untuk tidak menyerukan nyanyian kemenangan tentang hikmat, kasih karunia, dan kuasa Allah.
Pasal 12 merupakan lanjutan pemikirannya. Dimulai dengan karena itu, yang dalam sastra klasik menjadi tanda bahwa apa yang disebutkan selanjutnya adalah hasil dari yang telah disebutkan sebelumnya. Karena Allah menawarkan keselamatan bagi begitu banyak orang dan karena hikmat-Nya jauh melebihi pemikiran manusia, mereka yang telah memilih Yesus haruslah mempersembahkan diri mereka sebagai persembahan yang hidup (ay. 1), memperbarui akal budi mereka agar tidak menjadi seperti dunia ini (ay. 2), dan menjadi rendah hati (ay. 3). –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar