Aku tidak malu terhadap Injil. –Roma 1:16 (TB2)
Baca: Roma 1:8-17
Tempat dan akomodasi yang kami gunakan untuk acara pertemuan kepemimpinan di pusat kota Chicago terasa sangat kontras dengan keadaan serba berkekurangan yang saya temui dalam perjalanan ke sana—dan itu termasuk orang-orang miskin yang kekurangan makanan dan tempat tinggal. Kesenjangan itu menolong saya untuk membayangkan dan merumuskan hal-hal yang perlu kami sertakan dalam perencanaan lembaga kami, yang sesuai dengan visi untuk melayani kota ini dan tempat-tempat lain—yakni untuk menghadirkan bahan-bahan rohani (apa pun yang diberikan Allah untuk dapat menyebarkan pesan tentang kasih dan keselamatan-Nya) di tempat-tempat yang paling membutuhkannya.
Pada saat menulis surat kepada orang-orang percaya di Roma, Paulus belum pernah mengunjungi mereka—tetapi ia ingin melakukannya: “Aku ingin melihat kamu untuk memberikan karunia rohani kepadamu guna menguatkan kamu, yaitu, supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku” (Rm. 1:11-12). Sang rasul rindu untuk saling “berbagi karunia” yang bermanfaat bagi dirinya dan juga orang lain dalam upaya mereka hidup bagi Yesus dan melayani sesama.
Bahan-bahan yang kita miliki mencakup karunia-karunia rohani dan harta benda yang dikaruniakan Allah kepada kita. Biarlah kita mengizinkan Dia memakai kita untuk membagikan pesan Injil kepada orang lain dengan semangat yang penuh belas kasih. Kemudian, dengan kesanggupan dari Allah, marilah kita juga membuka hati, tangan, dan bibir kita untuk melayani sesama. Kiranya kita melakukannya dengan “tidak malu terhadap Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya” (ay. 16).
Oleh: Arthur Jackson
Renungkan dan Doakan
Cara apa yang akan Anda gunakan untuk membagikan kabar baik tentang pengampunan yang telah Anda terima? Bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan fisik orang lain, sambil membagikan kasih Kristus kepada mereka?
Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk tidak malu membagikan kabar baik tentang pengampunan-Mu.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Surat kepada jemaat Roma dibuka dengan pernyataan Paulus tentang dirinya sebagai “rasul [yang] dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah” (1:1). Surat ini ditulis kepada mereka “yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus” (ay. 7). Namun, ia menyapa orang-orang non-Yahudi secara khusus (ay. 5-6), mungkin karena masuknya mereka dalam keluarga Allah masih terasa begitu radikal. Paulus kembali menegaskan kesatuan lintas budaya dalam kelanjutan pasal ini: “Kekuatan Allah . . . menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani” (ay. 16). Teladan Paulus menginspirasi kita untuk menjangkau orang-orang di tempat-tempat yang baru dengan kasih Kristus. –Tim Gustafson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar