Musa berseru-seru kepada Tuhan. –Keluaran 15:25
Baca: Keluaran 15:22-27
Sebagai jawaban atas doanya, Alex dapat melunasi biaya perawatan giginya dengan sumber dana yang tidak terduga dari asuransi kesehatannya. Namun, masih ada perawatan lain yang ia butuhkan. Dari mana lagi saya mendapatkan uang untuk itu? Alex menggerutu. Kejengkelan akan besarnya biaya yang harus ia keluarkan memenuhi pikirannya.
Akan tetapi, tepat ketika uang muka perawatan itu harus dibayar, tiba-tiba Alex menerima pemberian uang tunai dari salah seorang kerabatnya. “Saya merasa malu,” kata Alex. “Saya sudah mengalami bagaimana Allah menyediakan apa yang saya perlukan dengan dana dari asuransi tadi. Daripada menggerutu, saya seharusnya kembali meminta tolong kepada-Nya.”
Ketika bangsa Israel memasuki padang gurun Syur, mereka baru saja mengalami kelepasan oleh Allah di Laut Merah (Kel. 14). Meski demikian, pertolongan-Nya yang ajaib itu nampaknya telah dilupakan orang Israel saat mereka menggerutu tentang tidak adanya air minum di padang gurun (15:22-24). Kata Ibrani untuk “bersungut-sungut” menunjukkan pemberontakan terhadap Allah. Reaksi orang Israel yang jengkel itu sangat berbeda dengan respons Musa yang berseru meminta pertolongan Allah (ay. 25). Kemudian, Allah dengan murah hati menyediakan air bagi umat-Nya (ay. 25-27).
Di saat kesulitan menerpa, kita dapat menolak untuk bersungut-sungut dan memilih untuk meminta pertolongan Allah, seperti yang dilakukan oleh Musa. Pertolongan-Nya dapat datang dalam rupa mukjizat yang ajaib, bantuan praktis, kehadiran orang lain, maupun kekuatan untuk bertahan. Apa pun itu, kita percaya bahwa Dia selalu mendengarkan dan mempedulikan kita.
Oleh: Karen Huang
Renungkan dan Doakan
Apa yang pernah menyebabkan Anda menggerutu di saat-saat yang sulit? Bagaimana Anda dapat mengingatkan diri untuk selalu meminta pertolongan Allah, seperti yang dilakukan oleh Musa?
Allah yang setia, Engkaulah pemelihara hidupku. Tolonglah aku untuk berharap kepada-Mu dengan penuh iman dan selalu mengandalkan-Mu di saat aku membutuhkan pertolongan.
Amin......
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Di fase awal peristiwa Keluaran, Allah kembali memperkenalkan diri kepada umat-Nya, yang telah meninggalkan Dia setelah lebih dari empat abad diperbudak di Mesir. Dengan kesepuluh tulah, Allah menunjukkan keunggulan-Nya atas dewa-dewa Mesir. Di Laut Merah, Dia menunjukkan keunggulan-Nya atas Firaun dan tentaranya. Sekarang, di tengah padang gurun yang terletak antara Laut Merah dan Gunung Sinai, Allah menunjukkan keunggulan-Nya atas kondisi gurun yang keras dengan memaniskan mata air pahit di Mara bagi umat-Nya. Ada yang memahami “sepotong kayu” di Keluaran 15:25 sebagai lambang salib, yang memaniskan hidup yang pahit. Di Gunung Sinai, Allah terus menyatakan diri-Nya kepada umat-Nya yang sering berkeluh kesan melalui tanda, mukjizat, dan hukum Taurat. Akan tetapi, penyataan diri-Nya yang terbesar baru datang berabad-abad kemudian dalam diri Yesus (Ibrani 1:1-4). –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar