• Semuanya Sudah Diampuni 2025-04-02

    Anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. –Lukas 15:24

    Baca: Lukas 15:17-24

    Dalam salah satu cerita pendeknya, Ernest Hemingway mengisahkan tentang seorang ayah asal Spanyol yang rindu untuk dapat bersatu kembali dengan sang putra yang telah menjauh darinya. Ia memasang iklan di surat kabar lokal dengan tulisan: Paco, temui Ayah di Hotel Montana pada hari Selasa siang. Semuanya sudah diampuni. Ketika ayah tersebut tiba, ia menemukan kerumunan orang sedang menunggu. Delapan ratus Paco telah menanggapi iklan tersebut, dan mereka semua mendambakan pengampunan dari ayah mereka.

    Kisah yang menyentuh hati tersebut berbicara tentang keinginan terdalam manusia untuk menerima pengampunan. Saya pun diingatkan pada sebuah kisah yang diceritakan Yesus. Dalam perumpamaan tersebut, seorang pemuda pergi meninggalkan ayahnya untuk “hidup berfoya-foya”, tetapi tidak lama kemudian terjerumus dalam masalah (Luk. 15:13-14). Ketika ia “menyadari keadaannya” (ay. 17) dan pulang ke rumah, sang ayah berlari dari jauh untuk merangkulnya sebelum ia sempat meminta ampun (ay. 20). “Anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali,” seru ayahnya dengan penuh sukacita, “ia telah hilang dan didapat kembali” (ay. 24 ). Dalam kisah ini, sang ayah mewakili Allah, anaknya menggambarkan kita, dan perayaan meriah melambangkan sukacita surgawi yang berlangsung saat kita berpaling kembali kepada Bapa kita di surga.

    Pengampunan mengangkat beban dari hati pihak yang bersalah. Namun, seperti hadiah, apa yang ditawarkan kepada kita haruslah diterima. Hemingway tidak memberi tahu kita apakah ayah dalam cerita tersebut menemukan Paco, anaknya. Akankah Sang Bapa dalam cerita Yesus mendapatkan kembali anak-anak-Nya? Tangan-Nya selalu terbuka, menanti tanggapan kita.

    Oleh: Sheridan Voysey

    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana perasaan Anda, apabila Anda adalah ayah Paco? Apa yang selama ini menghalangi Anda untuk menerima pengampunan Allah?

    Ya Bapa, karena Engkau tahu apa yang telah kulakukan, sungguh luar biasa, Engkau masih menawarkan pengampunan-Mu. Aku menerimanya dengan penuh syukur!

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...

    WAWASAN

    Lukas 15 memuat tiga perumpamaan yang saling berkaitan: domba yang hilang, dirham yang hilang, dan anak yang hilang. Satu tema yang menyatukan ketiganya adalah besarnya kasih Allah bagi mereka yang terhilang. Mengapa ketiganya disusun berdasarkan urutan tersebut? Ada yang berpendapat ini adalah masalah proporsi (dari yang kecil hingga yang besar): Pertama, hilangnya satu dari 100 domba; kedua, hilangnya satu dari 10 dirham; terakhir, satu dari dua anak. Apa pun alasannya, perumpamaan terakhir adalah yang terpanjang dan terasa paling menggugah. Kita membaca kemudian di Kitab Lukas, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (19:10). Pesannya jelas: Allah mencari kita dan rindu agar kita berpaling kepada-Nya untuk diselamatkan—dengan menerima pengampunan dan keselamatan melalui pengorbanan Anak-Nya demi dosa-dosa kita. Mengapa? Karena Dia mengasihi kita: “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yohanes 15:13). –Alyson Kieda

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB