• Tidak Ada Penderitaan yang Sia-Sia 2025-06-06

    Tuhan berfirman: “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, . . . ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.” –Keluaran 3:7

    Baca: Keluaran 3:1-4, 7-10

    Seorang sahabat menatap mata saya dan berkata, “Jangan sia-siakan penderitaanmu.” Pikiran saya langsung kembali ke beberapa tahun silam ketika saya memimpin ibadah untuk mengenang anak laki-laki beliau yang masih muda dan meninggal dalam kecelakaan mobil. Wanita itu mengerti apa yang ia katakan, karena ia pernah menderita. Namun, ia juga mengerti bahwa Allah dapat memakai kepedihannya itu untuk memuliakan-Nya dan membantu orang lain—sesuatu yang ia lakukan dengan sangat baik. Ketika mendengar kata-katanya, saya terhibur dan dikuatkan untuk menghadapi diagnosis kanker yang serius. Saya diingatkan bahwa Allah mendengar seruan dan keluhan saya. Dia juga selalu menyertai dalam penderitaan saya, bahkan sanggup memakai pengalaman saya untuk menolong orang lain dengan cara yang baru.

    Musa juga belajar bahwa Allah menyertai umat-Nya di tengah penderitaan mereka. “Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir,” kata Allah. “Aku telah mendengar seruan mereka . . . ya, Aku mengetahui penderitaan mereka” (Kel. 3:7). Bangsa Israel, seperti kita juga kadang-kadang, tentu merasa tak berdaya di dalam penderitaan mereka. Namun, Allah meyakinkan mereka bahwa Dia memiliki rencana untuk “melepaskan mereka” dan bahwa “seruan” hati mereka telah didengar (ay. 8-9). Pada akhirnya, Dia akan memakai penderitaan mereka untuk menumbuhkan iman mereka, mengalahkan musuh mereka, dan memuliakan Dia.

    Dalam satu-satunya mazmur yang menyebutnya sebagai penulis, Musa menyatakan bahwa meski “tahun-tahun yang terbaik [hidup ini] . . . penuh penderitaan” (Mzm. 90:10 FAYH), “kasih” Allah selalu menyertai “sampai akhir hidup” kita (ay. 14 FAYH). Dalam kasih-Nya, Allah tidak menyia-nyiakan penderitaan kita—dan kita pun sepatutnya demikian.

    Oleh: Tom Felten

    Renungkan dan Doakan

    Apa artinya bagi Anda mengetahui bahwa Allah mendengar seruan hati Anda? Bagaimana Allah sedang memakai penderitaan Anda untuk menolong orang lain?

    Allah Maha Kasih, terima kasih, karena Engkau mendengar seruanku dan memakai penderitaanku untuk menolong sesamaku.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...

    WAWASAN

    “Allah datang menyelamatkan!” Inilah tema teologis yang besar dalam Alkitab dan sejarah. Karena karakter-Nya dan janji-janji-Nya, Dia peduli kepada penderitaan umat-Nya dari masa ke masa. Dia pengasih, pengampun, dan penyayang; oleh karena itu, Dia memahami masalah dan mendengar keluhan yang dialami umat-Nya (lih. Keluaran 2:23). Selain itu, karena menepati janji-Nya (ay. 24), Dia pun bertindak demi kebaikan umat kepunyaan-Nya. Kita melihat dinamika yang sama dalam rencana penyelamatan terbesar Allah melalui Yesus (Galatia 4:4-5). Maria menyanyikan hal ini dalam Lukas 1:54-55: “[Allah] menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Sebagaimana Allah menyertai Maria dan Abraham di tengah penderitaan mereka, demikian pula Dia menyertai kita dalam penderitaan kita. –Arthur Jackson

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB