• Bertekun dalam Doa 2025-07-22

    Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? –Lukas 18:7

    Baca: Lukas 18:1-8

    Ketika putri Royston, Hannah, menderita pendarahan otak yang menyebabkan koma, ia dan keluarganya berulang kali berdoa kepada Allah. Dalam penantian berbulan-bulan itu, mereka bergantung kepada satu sama lain—dan juga kepada Allah. Iman keluarga itu dibangunkan, seperti yang direnungkan oleh Royston: “Belum pernah Allah terasa sedekat ini.” Sepanjang pergumulan itu, mereka menerima “pembaruan iman untuk terus bertekun dalam doa” seperti “janda dalam Lukas 18.”

    Royston mengacu pada cerita Yesus tentang seorang janda yang terus-menerus mencari keadilan dari seorang hakim, yang dikisahkan-Nya untuk menggambarkan “bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu” (Luk. 18:1). Wanita ini berulang kali mengajukan perkaranya kepada si hakim, yang akhirnya menyerah karena kelelahan. Yesus membedakan hakim yang tidak acuh itu dengan Allah, “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya?” (ay. 7).

    Meski kisah Kristus bercerita tentang seorang hakim yang lalim, anggota keluarga Royston merasa digerakkan oleh kisah tersebut untuk mendoakan Hannah. Mereka memohon agar Allah yang sungguh-sungguh adil dan pengasih itu memberikan kelegaan dan pertolongan. Mereka pun merasa ditarik semakin dekat kepada-Nya: “Saat kami mencari Allah . . . seolah-olah kami yang sebenarnya dibangunkan dari tidur kami.” Setelah berbulan-bulan, Hannah akhirnya terbangun dari koma dan perlahan-lahan pulih.

    Ketika kita mendekat kepada Allah, Dia mendengar permohonan kita dan menjawabnya seturut anugerah-Nya. Dia mengundang kita untuk berseru kepada-Nya siang dan malam.

    Oleh: Amy Boucher Pye

    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Anda dapat mengubah pergumulan Anda menjadi doa? Kapan Anda pernah melihat Allah menjawab permohonan dan permintaan Anda?

    Allah Maha Kasih, aku bersyukur, karena Engkau tidak seperti hakim yang lalim dan tidak peduli itu, melainkan Engkau sungguh-sungguh mengasihi dan mempedulikanku.

    Amin 

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu 

    WAWASAN

    Seperti halnya dalam Lukas 18, Yesus menekankan ketekunan dan keberanian untuk berdoa dalam kisah kepada murid-murid-Nya yang baru diajarkan Doa Bapa Kami (11:1-4). Dia mengajak pendengar-Nya untuk membayangkan seseorang yang mengetuk pintu temannya di malam hari untuk meminjam roti, karena seorang tamu datang secara tak terduga. Meskipun orang yang dikunjungi itu enggan untuk bangun dari tidurnya, akhirnya ia melakukannya juga karena kegigihan temannya tadi. Kita juga perlu meminta Allah menyediakan kebutuhan kita dengan cara yang sama: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (ay. 9). Kita perlu berdoa dengan yakin dan terus-menerus, karena tahu Allah pasti mendengar. Paulus berkata, “Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Filipi 4:6-7). –Alyson Kieda

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Tak Berdaya, tetapi Tetap Berdoa 2025-09-10

Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu. –2 Tawarikh 20:12 Baca: 2 Tawarikh 20:2-4, 6-12, 15 Hati An...

Halaman FB