Yesus juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia . . . yang berkuasa atas maut. –Ibrani 2:14
Baca: Ibrani 2:7-15
Di dalam buku Dictionary of Obscure Sorrows (Kamus Penderitaan yang Tidak Mudah Dipahami), John Koenig menyusun sekumpulan kata-kata baru yang diciptakan untuk menamai perasaan-perasaan rumit yang sebelumnya tidak memiliki istilah. Bukunya mencakup kata-kata seperti dés vu, “kesadaran bahwa momen ini akan menjadi kenangan,” dan kata onism, “rasa frustrasi karena terperangkap dalam satu tubuh jasmani, yang hanya bisa berada di satu tempat pada satu waktu.” Koenig mengatakan bahwa ia bermaksud untuk menjelaskan semua hal unik dan asing yang dialami manusia pada umumnya, supaya mereka tidak merasa sendirian dalam pengalaman tersebut.
Walau kita mungkin tidak selalu dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang sedang kita alami, orang-orang percaya mendapatkan penghiburan dengan mengetahui bahwa Allah menghargai dan memahami apa rasanya menjadi manusia. Karena begitu menghargai manusia, Dia memilih untuk memberikan tanggung jawab kepada umat manusia untuk merawat ciptaan-Nya (Ibr. 2:7-8). Kemudian, oleh karena Yesus, Allah memahami sepenuhnya apa artinya hidup sebagai manusia. Kristus adalah Allah yang menjadi manusia seutuhnya, dan ini berarti orang-orang percaya disebut sebagai “saudara-saudari” Yesus (ay. 12 TSI).
Kristus tidak hanya mengerti semua pengalaman dan pencobaan kita (4:15), Dia juga telah mematahkan “[kuasa] atas maut” dalam hidup kita (2:14). Karena Dia, pengalaman manusiawi kita tidak perlu membuat kita merasa takut atau sendirian. Sebaliknya, kita dapat mensyukuri keberadaan kita sebagai manusia.
Oleh: Monica La Rose
Renungkan dan Doakan
Pengalaman apa saja yang terkadang sulit Anda ungkapkan dengan kata-kata? Bagaimana kesadaran bahwa Allah memahami dan menghargai pengalaman kita dapat menguatkan Anda?
Ya Allah, terima kasih, karena Engkau menghargai kami sebagai manusia dan dapat berempati dengan semua yang kualami.
Amin
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Ibrani 2:6-8 mengutip Mazmur 8:5-7, ketika Daud begitu terkagum oleh cara Allah mencipta dan memperhatikan ciptaan-Nya, terutama manusia. Ia bertanya, “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” (ay. 5). Daud juga kagum karena Allah mempercayakan seluruh ciptaan ke dalam tangan manusia (ay. 6-9).
Penulis Ibrani menggunakan Mazmur 8 untuk merujuk kepada Yesus, yang menjadi manusia dan merendahkan diri-Nya supaya dapat mati bagi dosa-dosa kita (Ibrani 2:7,9). Dia mengasihi kita sedemikian rupa, dan benar-benar memahami semua yang kita alami! –Alyson Kieda
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread

Tidak ada komentar:
Posting Komentar