Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. –Yohanes 20:20
Baca: Yohanes 20:18-20, 30-31
Awal musim dingin tahun 1941. Ibadah Minggu baru saja berakhir. Ayah saya dan saudara-saudaranya berjalan kaki pulang ke rumah, sementara ayah mereka masih berada di gereja. Namun kemudian, ketika berjalan menapaki bukit bersalju menuju rumahnya, beliau terlihat sedang menangis. Ia baru saja mendengar kabar bahwa Pearl Harbor telah dibom. Semua putranya, termasuk ayah saya, akan dipanggil negara untuk berperang. Ayah saya selalu mengenang kejadian itu dengan sangat jelas.
Para ahli menyebut peristiwa-peristiwa semacam itu sebagai “flashbulb memories”, yaitu kenangan lama terhadap momen-momen yang membekas kuat dalam ingatan kita. Ini seperti ingatan kita terhadap tragedi serangan 11 September 2001 di kota New York, atau momen ketika kita kehilangan seseorang yang dekat dengan kita. Namun, kenangan dari pengalaman Anda yang paling membahagiakan juga bisa termasuk di dalamnya.
Bayangkan kenangan lama yang dimiliki murid-murid Yesus. Mereka sudah menyaksikan berlangsungnya mukjizat demi mukjizat. Tiba-tiba, tragedi datang. Sang Anak Allah ditangkap dan disalibkan. Namun kemudian, kebangkitan terjadi! Maria Magdalena bergegas memberi tahu para murid, “Aku telah melihat Tuhan!” (Yoh. 20:18). Namun, mereka tetap bersembunyi dalam ketakutan. Mereka tidak percaya berita itu (Luk. 24:11), sampai “datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka” (Yoh. 20:19). Barulah “murid-murid itu bersukacita” (ay. 20).
Yohanes mencatat kejadian-kejadian itu, dan berkata: “Semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (ay. 31). “Kenangan lama yang membekas” dengan makna yang kekal.
Oleh: Tim Gustafson
Renungkan dan Doakan
Apa saja kenangan lama yang membekas dalam hidup Anda? Bagaimana Anda menggambarkan keputusan rohani terbesar yang pernah Anda ambil, dan apa artinya bagi diri Anda?
Bapa, terima kasih, karena Engkau menyertai kami di seluruh momen besar maupun kecil dalam hidupku, dan terutama di peristiwa terbesar sepanjang sejarah, yaitu kebangkitan Putra-Mu, Yesus Kristus.
Amin
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Injil Yohanes mencatat banyak momen penting dan berkesan yang memperlihatkan identitas dan misi Yesus kepada kita. Salah satu pola yang menarik adalah penggunaan ungkapan “Mari dan lihatlah,” yang muncul empat kali dalam beragam bentuk (Yohanes 1:39; 1:47; 4:29; 11:34). Setiap kali tokoh dalam kisah diundang untuk melihat lebih dekat, pembaca pun diajak untuk memperhatikan dengan saksama siapa Yesus sebenarnya.
Yohanes menyoroti pribadi dan karya Kristus agar kita percaya bahwa “Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya [kita] oleh iman [kita] memperoleh hidup dalam nama-Nya” (20:31). Hidup yang ditawarkan-Nya bersifat kekal: “Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (3:16).
Oleh karena kebangkitan Kristus—peristiwa terbesar dalam sejarah—setiap orang yang percaya kepada-Nya menerima pengampunan dosa dan menikmati hidup kekal bersama-Nya. –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread

Tidak ada komentar:
Posting Komentar